Bunga Marigold dengan nama latin: Calendula officinalis ini termasuk bunga eksotis yang meiliki banyak sekali manfaat bagi manusia.
Memiliki bentuk bunga yang indah dengan fariasi warna yang bermacam-macam mulai dari jingga, merah, kuning dsb sehingga memberikan kesan enak untuk dipandang mata. Namun selain dijadikan sebagai bunga hias, bunga ini juga mempunyai manfaat lain lo, dalam sektor kuliner dapat dijadikan sebagai bahan pewarna alami dan hiasan, dalam sektor pertanian bunga marigol ini dapat dijadikan sebagai agen hayati untuk penarik predator hama, dalam sektor pariwisata dijadikan sebagai penghias taman dan dekorasi sedangdalam sektor kesehatan dapat berguna sebagai obat darah tinggi, antioksidan, akti bakteri, anti inflamasi, anti karsinogen, dan anti-tumor.
Memiliki bentuk bunga yang indah dengan fariasi warna yang bermacam-macam mulai dari jingga, merah, kuning dsb sehingga memberikan kesan enak untuk dipandang mata. Namun selain dijadikan sebagai bunga hias, bunga ini juga mempunyai manfaat lain lo, dalam sektor kuliner dapat dijadikan sebagai bahan pewarna alami dan hiasan, dalam sektor pertanian bunga marigol ini dapat dijadikan sebagai agen hayati untuk penarik predator hama, dalam sektor pariwisata dijadikan sebagai penghias taman dan dekorasi sedangdalam sektor kesehatan dapat berguna sebagai obat darah tinggi, antioksidan, akti bakteri, anti inflamasi, anti karsinogen, dan anti-tumor.
Tak hayal kebutuhan akan bunga ini juga cukup tinggi hingga mencapai 40 ton/hari, jadi tak heran jika bunga marigold menjadi salah satu komoditas unggulan baru yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Peningkatan harus terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan bunga marigold dipasar, terutama dalam hal peningkatan kualitas dan kuantitas buah.
Berikut cara budidaya bunga marigold mulai dari tahap pembibitan hingga pemanenan dilengkapi dengan photo yang akan memudahkan kamu dalam memahaminya.
- Perataan Bedengan
- Pemasangan Mulsa
Berikut cara budidaya bunga marigold mulai dari tahap pembibitan hingga pemanenan dilengkapi dengan photo yang akan memudahkan kamu dalam memahaminya.
1. Persiapan Lahan
- Penggemburan Lahan
(Photo proses penggemburan tanah pada budidaya bunga marigold)
Tahap awal pada budidaya bunga marigold ini diawali dengan penggemburan tanah dengan menggunakan berbagai metode penggemburan doantaranya dengan cara dicangkul, dibajak dengan tenaga hewan dan juga dapat dengan menggunakan mesin pembajak. Penggemburan ini sangat diperlukan untuk membantu memperbaiki fisik tanah, memperbaiki drainase, mempermudah perkembangan akar dsb.
(Photo proses penggemburan tanah dengan mesin pada budidaya marigold bunga)
Penggunaan alat penggembur yang akan digunakan tentunya disesuaikan dengan luas lahan dan kemampuan finansial pemilik usaha, karena tiap sistem tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing, baik efisiensi modal, tenaga, dan waktu.
- Pembuatan Bedengan
(Photo proses pembuatan bedengan pada budidaya bunga marigold)
Pembuatan bedengan dapat dilakukan sesaat setelah dilakukannya penggemburan tanah yaitu dengan menggunakan cangkul. Sesuaikan pula ukuran bedengan dengan jenis tanaman yang akan ditanam.
(Photo jarak lebar bedengan pada budidaya bunga marigold)
Pada budidaya bunga marigold, dapat menggunakan ukuran dengan lebar bedengan 100-110 cm, jarak antar bedengan 60-80 cm, dan tinggi 30-40 cm, sedangkan untuk panjang bedengan tanaman bunga marigold dapat disesuaikan dengan keinginan kita karena tidak ada patokan untuk panjang dari bedengan, jadi anda bebas ber kreasi ya.
- Pemberian Kapur / Dolomit
(Photo proses pengapuran tanah pada budidaya bunga marigold)
Pemberian kapur/dolomit pada bedengan dilakukan setelah pembuatan bedengan selesai dibuat, dengan cara menaburkan pada permukaan atas bedengan sesuai dengan rekomendasi kapur dan kemudian campurkan kapur tersebut dengan tanah dengan menggunakan cangkul hingga tercampur rata.
Adapun alat yang digunakan untung mengecek pH pada tanah yaitu dapat menggunakan alat pH meter yang lebih akurat, alat ini dapat dibeli di toko pertanian dan hidroponik.
Fungsi dari pemberian kapur adalah untuk menetralkan pH dari tanah hingga pH tersebut ideal bagi tanaman yang kita budidayakan, adapun cara menentukan kebutuhan kapur yang kita berikan adalah dengan melihat tabel rekomendasi kebutuhan kapur.
(Photo proses pemberian pupuk dasaran organik pada budidaya bunga marigold)
Pemberian pupuk organik diberikan pada bedengan pertanaman bunga marigold dibutuhkan sebanyak 20 ton/ha atau 1 kg per tanaman, diberikan pada sepanjang larik tengah berdengan, berguna sebagai pupuk dasaran dan untuk memperbaiki tekstur dari tanah sehingga tanah lebih subur.
Tambahkan juga insektisida dengan bahan aktif Carbofuran sebanyak 20 kg per Hektar atau 1 gram per tanaman. Pemberian insektisida berguna untuk mengontrol keberadaan hama dari golongan serangga yang dapat mengganggu dari didalam tanah bedengan.
Catatan untuk yang melakukan budidaya pada waktu musim hujan untuk menghindari penggunaan pupuk organik kotoran unggas seperti kotoran ayam, bebek, angsa dsb karena akan mengakibatkan beberapa masalah pada tanaman budidaya kamu.
Tambahkan juga insektisida dengan bahan aktif Carbofuran sebanyak 20 kg per Hektar atau 1 gram per tanaman. Pemberian insektisida berguna untuk mengontrol keberadaan hama dari golongan serangga yang dapat mengganggu dari didalam tanah bedengan.
Catatan untuk yang melakukan budidaya pada waktu musim hujan untuk menghindari penggunaan pupuk organik kotoran unggas seperti kotoran ayam, bebek, angsa dsb karena akan mengakibatkan beberapa masalah pada tanaman budidaya kamu.
- Menutup Bedengan
(Photo proses penutupan tanah pada budidaya bunga marigold)
Setelah perlakuan pupuk dasar organik, kimia dan insektisida selesai diberikan, selanjutnya memasuki tahap penutupan tanah seperti pada photo.
- Perataan Bedengan
(Photo proses perataan bedengan pada budidaya bunga marigold)
Setelah itu, lakukan perataan tanah bedengan menggunakan bantuan kayu, hal ini berguna untuk memudahkan pemasangan mulsa dan tentunya akan telihat rapih.
(Photo proses pemasanagn mulsa pada budidaya bunga marigold)
Mulsa yang digunakan adalah mulsa hitam perak, dimana yang berwarna hitam berada pada bagian bawah dan yang berwarna perak berada pada bagian atas.
Lakukan pemasangan mulsa pada siang hari karena pada waktu siang hari akan memudahkan kamu dalam pemasangan mulsa karena mulsa akan lebih lentur akibat panas dan tentunya mudah untuk ditarik.
Lakukan pemasangan mulsa pada siang hari karena pada waktu siang hari akan memudahkan kamu dalam pemasangan mulsa karena mulsa akan lebih lentur akibat panas dan tentunya mudah untuk ditarik.
(Photo penguncian mulsa pada budidaya bunga marigold)
Trick dalam memasang mulsa yaitu jangan melakukan pelubangan pada mulsa karena mulsa akan robek dan hasilnya tidak terlihat rapih. Cobalah lakukan trick ini dengan cara tariklah sedikit bagian mulsa hingga molor, kemudian lilit menggunakan potongan bambu yang masih lentur, kemudian putar kearah atas. Selanjutnya kunci dengan menancapkan kedalam tanah bedengan.
2. Persiapan Pembibitan
Persiapan untuk pembibitan bunga marigold dapat dilakukan berbarengan dengan masa pengolahan lahan, hal ini merupakan waktu yang ideal dimana lahan yang telah diolah memerlukan waktu optimal selama 3 minggu untuk dapat ditanami, dan berbarengan dengan itu bibit bunga marigold yang telah disemai pun sudah siap untuk memasuki masa pemindahan ke lahan.
- Siapkan Media Tanam
(Photo media persemaian pada pembibitan bunga marigold)
Media yang biasa digunakan ada tanah yang sudah diayak, dan pupuk organik dengan perbandingan 2:1. Catatan untuk penggunaan media dapat menggunakan media tanam apa saja dan perbandingan yang bebas sesuai dengan keninginan kamu, tidak ada patokan yang baku namun tentunya haruslah menggunakan media yang memiliki daya drainase yang baik ya..
- Pengisian Tray Semai
(Photo tray persemaian pada pembibitan bunga marigold)
Tray semai dapat menggunakan tray yang tersedia di toko pertanian. Penggunaan tray semai ini berguna untuk menjaga kondisi perakaran dari tanaman agar tidak saling mengikat dengan yang lainnya, sehingga memudahkan saat pemindahan tanam ke lahan.
- Penyemaian Benih
- Penyemaian Benih
(Photo penyemaian benih bunga marigold)
Gunakanlah benih yang sesuai dengan lingkungan budidaya meliputi, dataran, suhu dsb. Pada tanaman bunga marigold ini memiliki 2 jenis bunga marigold yang dapat ditanam pada tempat yang berbeda berdasarkan ketinggian tempatnya yaitu untuk dataran tinggi dan juga ada yang untuk dataran rendah.
Benih yang digunakan juga harus yang bersertifikat dan memiliki berkualitas tinggi, karena benih yang akan digunakan akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil produksi buah.
Benih yang digunakan juga harus yang bersertifikat dan memiliki berkualitas tinggi, karena benih yang akan digunakan akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil produksi buah.
(Photo penyemaian benih bunga marigold)
Penyemaian benih dapat dilakukan dengan menggunakan tangan ataupun dengan bantuan pinset, kayu dan sebagainya sesuai dengan kemauan, masukkan setiap 1 lubang semai dengan 1 biji bunga marigold tidak lebih, tanamlah dengan posisi sayap benih berada diatas kemudian isilah semua lubang semai hingga selesai kemudian tutup kembali dengan menggunakan media tanam yang masih tersedia.
- Penyiraman Secara Berkala
(Photo penyiraman benih bunga marigold)
Penyiraman dilakukan secara rutin mulai dari awal penyemaian benih hingga siap pindah tanam kelahan. Gunakanlah air bersih (rekomendasi air pam dan air hujan) jangan gunakan air gambut karena pH dari air gambut cenderung asam dan tidak baik untuk pertumbuhan bibit bunga marigold.
- Bibit Siap Tanam
(Bibit bunga marigold yang telah siap tanam dialahan)
Setelah 16-18 hari setelah semai, bibit bunga marigold sudah cukup besar dan siap untuk kemudian dapat dipindah ke bedengan.
3. Pemindahan Kelahan
- Pelubangan Mulsa
(Photo pelubangan mulsa pada budidaya bunga marigold)
Pada tahap pelubangan mulsa pada budidaya bunga marigold dapat dilakukan saat 2 hari atau 3 hari sebelum pindah tanam dengan menggunakan alat besi yang telah dimodifikasi berbentuk bulat untuk melubangi plastik mulsa tersebut.
Secara umum dalam satu bedengan hanya diperuntukkan untuk 2 baris tanaman saja dengan jarak lubang tanam bunga marigold yang ideal adalah dengan jarak tanam 50-60 cm dan jarak antar barisnya 50-60 cm, seperti dapat kita lihat pada gambar.
(Photo jarak lubangan pada budidaya bunga marigold)
- Penanaman Bibit
(Photo penanaman bibit bunga marigold pada bedengan)
Lakukanlah penanaman bibit bunga marigold pada waktu yang tidak panas yaitu pada sore hari, hal ini guna untuk menjaga agar bibit tanaman tidak mengalami stres pada kondisi lingkungan yang baru. Lakukan pemindahan bibit bunga marigold tersebut secara hati-hati, bila perlu gunakan bantuan kayu untuk memudahkan pemindahan bibit bunga marigold tersebut.
Penyiraman pada tanaman bunga marigold dilakukan mulai dari awal bibit mulai pindah tanam hingga akhir masa budidaya. Gunakanlah air bersih yang tersedia disekitar pertanaman serta lakukanlah penyiraman secara berkala pada tanaman tersebut sekitar 2 hari/4 hari/6 hari sekali tergantung cuaca dan geografis tempat budidaya tersebut. Jangan biarkan tanaman tersebut menjadi layu hingga akhirya mati.
- Pemasangan Ajir
- Penyulaman Tanaman
- Penyiraman
- Pemasangan Ajir
(Photo pemasangan ajir pada buddaya bunga marigold)
Pemasangan ajir pada budidaya marigol berguna untuk mencaga agar batang bunga mariol tidak mudah tumbang jika tekena hembusan angin serta hujan yang kuat. Ajir dipasang setelah tanaman marigol berumur 17-20 hari setelah peindahan kelahan, usahakan penancapan ajir tidak terlalu mepet dengan pangkal tanaman karena akan menyebakan masalah pada perakaran tanaman bunga marigold ini.
4. Perawatan
- Penyulaman Tanaman
(Photo penyulaman pada budidaya bunga marigold)
Lakukan penyulaman atau penggantian pada beberapa tanaman bunga marigold yang gagal tumbuh dan telah mati setelah pindah tanam ke lahan yang disebabkan oleh faktor tertentu. Lakukanlah penyulaman pada waktu sore hari karena disaat itu cuaca nya tidak terlalu panas dilanjutkan dengan penyiraman agar bibit tetap segar.
Lakukanlah penyulaman secepat mungkin pada budidaya bunga marigold ini, yaitu setelah ada tanaman yang mati, atau paling lambat sekitar 7 hari setelah penanaman dilahan, hal ini dilakukan guna untuk menjaga pertumbuhan tanaman bunga marigold agar tetap terlihat seragam.
(Photo penyiraman rutin pada budidaya bunga marigold)
Penyiraman dilakukan secara rutin selama masa budidaya bunga marigold, pada kali ini kami menggunakan selang panjang sebagai alat penyiraman secara otomatis, ini saya pilih karena sangat efisiensi tenaga dan tidak repot dalam pengaplikasiannya.
- Pemupukan Susulan
(Photo tabel dosis pemupukan susulan pada budidaya bunga marigold)
Agar pertumbuhan pada budidaya bunga marigold tetap optimal, maka lakukanlah pemberian pupuk pada tanaman secara berkala mulai dari 10 hari, 24 hari, dan 38 hari setelah tanam dengan sistem kocor, dengan dosis pemberian pupuk untuk tanaman bunga marigold adalah NPK meningkat yatu 10 gr, 15 gr, dan 20 gr per tanaman.
- Pengendalian Hama
Hama merupakan hewan pengganggu yang dapat mengganggu tanaman budidaya, hama juga menjadi momok yang sangat menjengkelkan bagi petani karena dapat menyebabkan masalah yang cukup serius. Selain hanya memakan daun tanaman, hama juga dapat menjadi vektor pembawa penyakit pada tanaman sehingga menyebabkan tanaman tidak tumbuh secara normal, alhasil para petani akan mendapat kerugian karena hewan pengganggu ini.
Lakukanlah pengendalian sesuai dengan tingkat serangan, lakukan dengan manual menggunakan tangan saja apabila tingkat serangan masih kecil dan jangan langsung menggunakan pertisida karena cara itu tidak efisien. Sedangkan penggunaan pestisida dilakukan apabila tingkat penyerangan hama melebihi ambang batas serangan.
Ada banyak merk pestisida yang beredar di pasaran, pastikan kamu meminta rekomendasi penggunaan pestisida yang efektif untuk menanggulangi hama tersebut. Lakukan secara benar dengan menerapkan sistem 4T, yaitu Tepat guna, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat dosis.
- Pemanenan
Lakukanlah pengendalian sesuai dengan tingkat serangan, lakukan dengan manual menggunakan tangan saja apabila tingkat serangan masih kecil dan jangan langsung menggunakan pertisida karena cara itu tidak efisien. Sedangkan penggunaan pestisida dilakukan apabila tingkat penyerangan hama melebihi ambang batas serangan.
Ada banyak merk pestisida yang beredar di pasaran, pastikan kamu meminta rekomendasi penggunaan pestisida yang efektif untuk menanggulangi hama tersebut. Lakukan secara benar dengan menerapkan sistem 4T, yaitu Tepat guna, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat dosis.
- Pemanenan
(Photo pemanenan bunga marigold)
Pada umunya tahap awal pemanenan tanaman bunga marigold sudah dapat dipanen pada umur 55-56 hari setelah tanam tergantung farietas bunga marigold yang dibudidayakan,
Cara pemanenan bunga marigold dilakukan dengan cara memotong tangkai bunga menggunakan gunting tajam, hal ini ada baiknya dilakukan pada sore hari menjelang petang untuk menjaga kesegaran dari bunga marigold tersebut tetap terjaga hingga menuju proses selanjutnya.
(Photo pemanenan bunga marigold)
Dalam budidaya marigold ini selama 1 kali siklus budidaya, akan dapat menghasilkan bunga segar sebanyak 25-26 ton/ha.
(Photo pengumpulan bunga marigold)
Bagaimana? Cukum mudah bukan?...
0 komentar: