Kamis, 31 Januari 2019

Cara Budidaya Kubis LENGKAP DENGAN DOKUMENTASI PHOTO

Kubis atau dengan nama latin: Brassica oleracea, termasuk kedalam tanaman sayur dan tergolong kedalam tanaman dua musim. Tanaman kubis ini masih berkerabat dekat dengan tanaman brokoli, kembang kol, dan kubis brussel.

Karakteristik dari tanaman kubis ini memiliki bakal daun yang padat seperti kepala dengan warna hijau, putih dan ungu sesuai dengan farietas kubis, dengan berat kepala kubis berkisar 0,5-4 kg. Daun kubis berbentuk bulat dengan warna hijau gelap, putih ataupun ungu yang tersusun rapi mengitari panggal batang tanaman.


Negara yang paling banyak menghasilkan kubis adalah negara china. Ada banyak sekali olahan yang dapat dibuat dari kubis ini, selain dimakan langsung juga dapat dijadikan sebagai diacar, dikukus, ditumis dan direbus. Kandungan gizi dari tanaman kubis ini, tidak dapat dianggap remeh, faktanya bahwa tanaman kubis kaya akan vitamin (A, beberapa B, C, E dan K). Serta mineral seperti natrium, kalium, kalsium, besi, dan fosfor.


Kebutuhan kubis dipasaran cukup tinggi, karena ada banyak sekali olahan yang dapat dihasilkan dari tanaman ini, selain dikonsumsi secara segar juga dapat dijadikan olahan lain seperti acar, dikukus, ditumis, direbus sebagainya. Tak heran kubis juga menjadi salah satu komoditas hortikultura unggulan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Peningkatan harus terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan kubis dipasar, terutama dalam hal peningkatan kualitas dan kuantitas buah.

Berikut cara budidaya kubis mulai dari tahap pembibitan hingga pemanenan dilengkapi dengan photo yang akan memudahkan kamu dalam memahaminya.


1. Persiapan Lahan 

- Penggemburan Lahan
(Photo proses penggemburan tanah pada budidaya kubis)
Seperti budidaya tanaman lainnya, kondisi tanah pada budidaya tanaman kubis membutuhkan tanah dengan kondisi dengan aerase yang baik, maka untuk itu dibutuhkannya pengolahan lahan seperti penggemburan lahan. Penggemburan tanah ini dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya dengan tradisional mengandalkan tenaga hewan dan mancangkul sedangkan cara modern menggunakan mesin berteknologi tinggi seperti digambar. 
(Photo proses penggemburan tanah dengan mesin pada budidaya kubis)
Penggunaan alat penggembur yang akan digunakan tentunya disesuaikan dengan luas lahan dan kemampuan finansial pemilik usaha, karena tiap sistem tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing, baik efisiensi modal, tenaga, dan waktu.

- Pembuatan Bedengan

(Photo proses pembuatan bedengan pada budidaya kubis)
Pembuatan bedengan dilakukan sesaat setelah dilakukannya penggemburan tanah, buatlah bedengan sesuai dengan tanaman kubis yang akan dibudidayakan.
(Photo jarak lebar bedengan pada budidaya kubis)
Untuk budidaya kubis biasanya menggunakan ukuran lebar bedengan 90-100 cm, jarak antar bedengan 60-80 cm, dan tinggi 30-40 cm, sedangkan untuk panjang bedengan tanaman kubis dapat disesuaikan dengan keinginan kita karena tidak ada patokan untuk panjang dari bedengan, jadi anda bebas ber kreasi ya.

- Pemberian Kapur / Dolomit
(Photo proses pengapuran tanah pada budidaya kubis)
Pemberian kapur/dolomit pada bedengan dilakukan setelah pembuatan bedengan selesai dibuat, dan setelah pemberian kapur/dolomit tersebut lakukanlah pencampuran tanah sehingga dapat merata didalam tanah.

Adapun alat yang digunakan untung mengecek pH pada tanah yaitu dapat menggunakan alat pH meter yang lebih akurat, alat ini dapat dibeli di toko pertanian dan hidroponik.

Adapun fungsi dari pemberian kapur adalah untuk menetralkan pH dari tanah hingga pH tersebut ideal bagi tanaman yang kita budidayakan, adapun cara menentukan kebutuhan kapur yang kita berikan adalah dengan melihat tabel rekomendasi kebutuhan kapur.

(Photo tabel kebutuhan kapur per hektar tanah pada budidaya kubis)

- Pemberian Pupuk Organik+Insektisida
(Photo proses pemberian pupuk dasaran organik pada budidaya kubis)
Pemberian pupuk organik diberikan pada bedengan pertanaman kubis dibutuhkan sebanyak 20 ton/ha atau 1 kg per tanaman, diberikan pada sepanjang larik tengah berdengan, berguna sebagai pupuk dasaran dan untuk memperbaiki tekstur dari tanah sehingga tanah lebih subur.

Tambahkan juga insektisida dengan bahan aktif Carbofuran sebanyak 20 kg per Hektar atau 1 gram per tanaman. Pemberian insektisida berguna untuk mengontrol keberadaan hama dari golongan serangga yang dapat mengganggu dari didalam tanah bedengan.


Catatan untuk yang melakukan budidaya pada waktu musim hujan untuk menghindari penggunaan pupuk organik kotoran unggas seperti kotoran ayam, bebek, angsa dsb karena akan mengakibatkan beberapa masalah pada tanaman budidaya kamu.


- Pemberian Pupuk Kimia

(Photo proses pemberian pupuk dasaran organik pada budidaya kubis)
Pemberian pupuk kimia juga perlu ditambahkan karena pupuk kimia berguna untuk membantu menyediakan unsur hara yang diperlukan bagi setiap tanaman terutama kubis. Adapun pupuk kimia yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan unsur hara per tanaman kubis yaitu adalah Urea 12 gr, Za 4,5 gram, TSP 9 gram, KCL 7 gram. 

- Menutup Bedengan
(Photo proses penutupan tanah pada budidaya kubis)
Setelah perlakuan pupuk dasar organik, kimia dan insektisida selesai diberikan, selanjutnya memasuki tahap penutupan tanah seperti pada photo.

- Perataan Bedengan
(Photo proses perataan bedengan pada budidaya kubis)
Setelah itu, lakukan perataan tanah bedengan menggunakan bantuan kayu, hal ini berguna untuk memudahkan pemasangan  mulsa dan tentunya akan telihat rapih.

- Pemasangan Mulsa
(Photo proses pemasanagn mulsa pada budidaya kubis)
Mulsa yang digunakan adalah mulsa hitam perak, dimana yang berwarna hitam berada pada bagian bawah dan yang berwarna perak berada pada bagian atas.

Lakukan pemasangan mulsa pada siang hari karena pada waktu siang hari akan memudahkan kamu dalam pemasangan mulsa karena mulsa akan lebih lentur akibat panas dan tentunya mudah untuk ditarik.

(Photo penguncian mulsa pada budidaya kubis)
Trick dalam memasang mulsa yaitu jangan melakukan pelubangan pada mulsa karena mulsa akan robek dan hasilnya tidak terlihat rapih. Cobalah lakukan trick ini dengan cara tariklah sedikit bagian mulsa hingga molor, kemudian lilit menggunakan potongan bambu yang masih lentur, kemudian putar kearah atas. Selanjutnya kunci dengan menancapkan kedalam tanah bedengan.

2. Persiapan Pembibitan

Persiapan untuk pembibitan kubis dapat dilakukan berbarengan dengan masa pengolahan lahan, hal ini merupakan waktu yang ideal dimana lahan yang telah diolah memerlukan waktu optimal selama 3 minggu untuk dapat ditanami, dan berbarengan dengan itu bibit kubis yang telah disemai pun sudah siap untuk memasuki masa pemindahan ke lahan.

- Siapkan Media Tanam 
(Photo media persemaian pada pembibitan kubis)
Media yang biasa digunakan ada tanah yang sudah diayak, dan pupuk organik dengan perbandingan 1:1. Catatan untuk penggunaan media dapat menggunakan media tanam apa saja dan perbandingan yang bebas sesuai dengan keninginan kamu, tidak ada patokan yang baku namun tentunya haruslah menggunakan media yang memiliki daya drainase yang baik ya..

- Pengisian Tray Semai
(Photo tray persemaian pada pembibitan kubis)
Tray semai dapat menggunakan tray yang tersedia di toko pertanian. Penggunaan tray semai ini berguna untuk menjaga kondisi perakaran dari tanaman agar tidak saling mengikat dengan yang lainnya, sehingga memudahkan saat pemindahan tanam ke lahan. 

- Penyemaian Benih
(Photo penyemaian benih kubis)
Gunakanlah benih yang sesuai dengan lingkungan budidaya meliputi, dataran, suhu dsb. Benih juga harus yang bersertifikat dan memiliki berkualitas tinggi, karena benih yang akan digunakan akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil produksi buah.

Penyemaian benih dapat dilakukan dengan menggunakan tangan ataupun dengan bantuan pinset, kayu dan sebagainya sesuai dengan kemauan, masukkan setiap 1 lubang semai dengan 1 biji kubis tidak lebih, isilah semua lubang semai hingga selesai kemudian tutup kembali dengan menggunakan media tanam yang masih tersedia.

- Penyiraman Secara Berkala
 (Photo penyiraman benih kubis)
Penyiraman dilakukan secara rutin mulai dari awal penyemaian benih hingga siap pindah tanam kelahan. Gunakanlah air bersih (rekomendasi air pam dan air hujan) jangan gunakan air gambut karena pH dari air gambut cenderung asam dan tidak  baik untuk pertumbuhan bibit kubis.

- Bibit Siap Tanam
(Bibit kubis yang telah siap tanam dialahan)
Setelah 7-8 hari setelah semai, bibit  kubis sudah mulai berkecambah. Kemudian rawatlah bibit kubis hingga memiliki 2 daun sempurna atau telah berumur 3-4 minggu setelah semai.

3. Pemindahan Kelahan

- Pelubangan Mulsa
(Photo pelubangan mulsa pada budidaya kubis)
Pada tahap pelubangan mulsa pada budidaya kubis dapat dilakukan saat 2 hari atau 3 hari sebelum pindah tanam dengan menggunakan alat besi yang telah dimodifikasi berbentuk bulat untuk melubangi plastik mulsa tersebut. 

Secara umum dalam satu bedengan hanya diperuntukkan untuk 2 baris tanaman saja dengan jarak lubang tanam kubis yang ideal adalah dengan jarak tanam 50-70 cm dan jarak antar barisnya 80-90 cm, seperti dapat kita lihat pada gambar.


- Penanaman Bibit
(Photo penanaman bibit kubis pada bedengan)
Lakukanlah penanaman bibit kubispada waktu yang tidak panas yaitu pada sore hari, hal ini guna untuk menjaga agar bibit tanaman tidak mengalami stres pada kondisi lingkungan yang baru. Lakukan pemindahan bibit kubis tersebut secara hati-hati, bila perlu gunakan bantuan kayu untuk memudahkan pemindahan bibit kubis tersebut.

- Penyiraman
(Photo penyiraman pada budidaya kubis)
Penyiraman pada tanaman kubis dilakukan mulai dari awal bibit mulai pindah tanam hingga akhir masa budidaya. Gunakanlah air bersih yang tersedia disekitar pertanaman serta lakukanlah penyiraman secara berkala pada tanaman tersebut sekitar 2 hari/4 hari/6 hari sekali tergantung cuaca dan geografis tempat budidaya tersebut. Jangan biarkan tanaman tersebut menjadi layu hingga akhirya mati. 

4. Perawatan

- Penyulaman Tanaman


(Photo penyulaman pada budidaya kubis)
Lakukan penyulaman atau penggantian pada beberapa tanaman kubis yang gagal tumbuh dan telah mati setelah pindah tanam ke lahan yang disebabkan oleh faktor tertentu. Lakukanlah penyulaman pada waktu sore hari karena disaat itu cuaca nya tidak terlalu panas dilanjutkan dengan penyiraman agar bibit tetap segar.

Lakukanlah penyulaman secepat mungkin pada budidaya kubis ini, yaitu setelah ada tanaman yang mati, atau paling lambat sekitar 7 hari setelah penanaman dilahan, hal ini dilakukan guna untuk menjaga pertumbuhan tanaman kubis agar tetap terlihat seragam.

- Penyiraman
(Photo penyiraman rutin pada budidaya kubis)
Penyiraman dilakukan secara rutin selama masa budidaya kubis, gunakanlah alat bantu gembor atau dengan selang panjang , pemberian air dilakukan secukupnya saja.

- Peyiangan gulma
(Photo penyiangan gulma pada budidaya kubis)
Penyiangan/pembersihan gulma ini harus dilakukan secara berkala selama masa budidaya kubis minimal 1 atau 2 kali dalam seminggu. Gulma pada budidaya ini harus dibersihkan , karena keberadaan gulma akan dapat menyebabkan masalah serius pada budidaya tanaman termasuk kubis, mulai dari pesaing yang handal dalam merebut unsur hara, air, menghasilkan racun alellopati pada tanaman, dan juga dapat menjadi vektor hama dan penyakit.

Pembersihan gulma pada budidaya kubis dapat dilakukan dengan cara manual dengan tangan, lakukanlah secara hati-hati pada area perakaran kubis.

- Pemupukan Susulan
(Photo pemupukan susulan pada budidaya kubis)
Agar pertumbuhan pada budidaya kubis tetap optimal, maka lakukanlah pemberian pupuk pada tanaman secara berkala mulai dari 4 minggu setelah tanam dengan sistem kocor. Sedangkan dosis pemberian pupuk untuk tanaman kubis adalah Urea 2 gram dan ZA 4,5 gram per tanaman. 

- Pengendalian Hama
(Photo jenis hama pada budidaya kubis)

Hama merupakan hewan pengganggu yang dapat mengganggu tanaman budidaya, hama juga menjadi momok yang sangat menjengkelkan bagi petani karena dapat menyebabkan masalah yang cukup serius. Selain hanya memakan daun tanaman, hama juga dapat menjadi vektor pembawa penyakit pada tanaman sehingga menyebabkan tanaman tidak tumbuh secara normal, alhasil para petani akan mendapat kerugian karena hewan pengganggu ini.

Lakukanlah pengendalian sesuai dengan tingkat serangan, lakukan dengan manual menggunakan tangan saja apabila tingkat serangan masih kecil dan jangan langsung menggunakan pertisida karena cara itu tidak efisien. Sedangkan penggunaan pestisida dilakukan apabila tingkat penyerangan hama melebihi ambang batas serangan.


Jenis Hama Yang Menyerang Budidaya kubis

1. Ulat Daun
2. Ulat Krop

Ada banyak merk pestisida yang beredar di pasaran, pastikan kamu meminta rekomendasi penggunaan pestisida yang efektif untuk menanggulangi hama tersebut. Lakukan secara benar dengan menerapkan sistem 4T, yaitu Tepat guna, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat dosis.
(Photo tabel rekomendasi bahan pestisida untuk pengendalian hama budidaya kubis)
- Penanganan Penyakit
(Photo jenis penyakit pada budidaya kubis)
Lakukan juga beberapa cara penanggulangan secara tepat pada penyakit pada tanaman kubis yang dapat saja ditularkan melalui benih, vektor hama, bakteri, virus dan lainnya. Bila perlu gunakan pestisida untuk menanggulangi penyakit pada kubis, gunakan sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh produsen produk pestisida tersebut.
(Photo tabel rekomendasi bahan pestisida untuk pengendalian penyakit dalam budidaya kubis)
Beberapa Penyakit Pada Kubis

1. Busuk Krop

2. Akar Bengkak

- Pemanenan

(Photo cara panen kubis)
Pada umunya tanaman kubis sudah dapat dipanen pada umur 60-75 hari setelah tanam, namun dapat juga berbeda tergantung farietas kubis yang dibudidayakan. Adapun tanda umum dari tanaman kubis yang telah siap panen yaitu ditandai dengan kepala kubis yang padat dan ukuran kepala kubis sudah dalam ukuran maksimal.

Cara memanennya dapat menggunakan bantuan parang untuk memotong bagian pangkal tanaman kubis. Sisakan 2 hingga 3 helai daun pada bagian kepala kubis untuk membantu menjaga kesegaran agar tetap lama.

Bagaimana? Cukup Mudah Bukan?...


SHARE THIS

Author:

Mari berbagi pengetahuan penting dan unik lainnya yang ada dibumi ini.

1 komentar:

  1. Rizqi Nk

    Menurut saya, artikel di atas mengandung isi yang bermanfaat.Menjelaskan secara baik mengenai budidaya tanaman kubis dari fase pra taman lalu fase tanam. Penjelasan nya diperkuat juga dengan adanya contoh-contoh / hal-hal yang harus dihindari saat ingin memanen kubis tersebut.Bahasa yang di pakai juga bahasa yang mudah dimengerti sehingga inti yang ingin disampaikan dapat di terima dengan mudah. Kesimpulannya, artikel di atas memiliki penyampaian isi dan maksud yang jelas bagi pembaca, khususnya bagi saya sendiri tentang budidaya tanaman kubis.

    BalasHapus