Kamis, 31 Januari 2019

Cara Budidaya Cabe Keriting LENGKAP DENGAN DOKUMENTASI PHOTO

1. Persiapan Lahan 

- Penggemburan Lahan
(Photo proses penggemburan tanah pada budidaya Cabe )
Penggemburan lahan dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya dengan tradisioanal menggandalkan tenaga hewan dan dengan cara modern menggunakan mesin berteknologi tinggi seperti digambar. 

(Photo proses penggemburan tanah dengan mesin pada budidaya Cabe )
Penggunaan alat penggembur yang akan digunakan tentunya disesuaikan dengan luas lahan dan kemampuan finansial pemilik usaha, karena tiap sistem tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing, baik efisiensi modal, tenaga, dan waktu.

- Pembuatan Bedengan
(Photo proses pembuatan bedengan pada budidaya Cabe )
Pembuatan bedengan dilakukan sesaat setelah dilakukannya penggemburan tanah, buatlah bedengan sesuai dengan tanaman yang akan dibudidayakan.

(Photo jarak lebar bedengan pada budidaya Cabe )
Untuk budidaya cabe biasanya menggunakan ukuran lebar 110-120 cm, jarak antar bedengan 60-70 cm, dan tinggi 40-50 cm, untuk panjang bedengan dapat disesuaikan dengan keinginan kita karena tidak ada patokan untuk panjang dari bedengan, jadi anda bebas ber kreasi ya.

- Pemberian Kapur / Dolomit

(Photo proses pengapuran tanah pada budidaya Cabe )
Pemberian kapur/dolomit dilakukan setelah pembuatan bedengan selesai dibuat, dan setelah pemberian kapur/dolomit tersebut lakukanlah pencampuran tanah sehingga dapat merata didalam tanah.

Adapun fungsi dari pemberian kapur adalah untuk menetralkan pH dari tanah hingga pH tersebut ideal bagi tanaman yang kita budidayakan, adapun cara menentukan kebutuhan kapur yang kita berikan adalah dengan melihat tabel rekomendasi kebutuhan kapur.

(Photo tabel kebutuhan kapur per hektar tanah pada budidaya Cabe )

- Pemberian Pupuk Organik


(Photo proses pemberian pupuk dasaran organik pada budidaya Cabe )
Pemberian pupuk organik diberikan sebanyak 20 ton/ha atau 1 kg per tanaman, diberikan pada sepanjang larik tengah berdengan, berguna sebagai pupuk dasaran dan untuk memperbaiki tekstur dari tanah sehingga tanah lebih subur.

Catatan untuk yang melakukan budidaya pada waktu musim hujan untuk menghindari penggunaan pupuk organik kotoran unggas seperti kotoran ayam, bebek, angsa dsb karena akan mengakibatkan beberapa masalah pada tanaman budidaya kamu.

- Pemberian Pupuk Dasar Kimia


(Photo proses pemberian pupuk dasaran kimia pada budidaya Cabe )
Jumlah pemberian pupuk dasar kimia diberikan berdasarkan berapa jumlah kebutuhan pupuk / tanaman sama halnya dengan pupuk organic. Pupuk kimia yang diberikan yaitu ure 15 gr/ tanaman, Sp36 sebanyak 30 gr/tanaman dan KCL sebanyak 25 gr/tanaman. Ataupun jika terlalu repot dapat diganti dengan pupuk NPK sebanyak 20 gr/ tanaman yang diberikan pada sepanjang larik tengah berdengan.

- Menutup Bedengan

(Photo proses penutupan dan perataan bedengan pada budidaya Cabe )
Pada larik tengah yang telah diberikan pupuk organic dan kimia tersebut, selanjutnya akan ditutup kembali menggunakan tanah dan dirapikan dengan peralatan yang telah tersedia.

- Pemasangan Mulsa


(Photo proses pemasanagn mulsa pada budidaya Cabe )
Mulsa yang digunakan adalah mulsa hitam perak, dimana yang berwarna hitam berada pada bagian bawah dan yang berwarna perak berada pada bagian atas.

Lakukan pemasangan mulsa pada siang hari karena pada waktu siang hari akan memudahkan kamu dalam pemasangan mulsa karena mulsa akan lebih lentur akibat panas dan tentunya mudah untuk ditarik.



2. Persiapan Pembibitan
Persiapan untuk pembibitan dapat dilakukan berbarengan dengan masa pengolahan lahan, hal ini merupakan waktu yang ideal dimana lahan yang telah diolah memerlukan waktu optimal selama 3 minggu untuk dapat ditanami, dan berbarengan dengan itu bibit cabai yang telah disemai pun sudah siap untuk memasuki masa pemindahan ke lahan.

- Siapkan Media Tanam 


(Photo media persemaian pada pembibitan Cabe )
Media yang biasa digunakan ada tanah yang sudah diayak, dan pupuk organik dengan perbandingan 2:1. Catatan untuk penggunaan media dapat menggunakan media tanam apa saja dan perbandingan yang bebas sesuai dengan keninginan kamu, tidak ada patokan yang baku. 

- Siapkan Tray Semai / Pot sosis
(Photo tray persemaian pada pembibitan Cabe )

Tray semai dapat menggunakan tray yang tersedia di toko pertanian atau dapat juga menggunakan polibag dari plastik es ukuran kecil, hal ini berguna untuk menjaga kondisi perakaran dari tanaman agar tidak saling mengikat dengan yang lainnya, sehingga memudahkan saat pemindahan tanam ke lahan. 

(Photo pot sosis untuk persemaian pada pembibitan Cabe )
Sebelum melakukan penanaman benih, siramkan dengan air terlebih dahulu tray semai/pot sosis tersebut hingga jenuh air, berguna untuk membantu memadatkan media tanam sehingga mudah dalam penanaman benih.

- Benih 


Carilah benih yang berkualitas tinggi serta sesuai dengan kondisi iklim dan cuaca didaerah kamu, guna untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Lakukan pengecekan pada masa expired produk serta pastikan masih dalam kondisi baik. 

(Photo benih pada pembibitan Cabe )
Selanjutnya benih cabe tersebut dimasukkan kedalam media tanam yang telah disediakan dengan lubang 0,5 cm usahakan jangan terlalu dalam karena akan memperlambat munculnya tunas keatas permukaan. 

- Penutupan Tanah


(Photo penutupan benih pada pembibitan Cabe )
Tutup lubang yang berisi benih tersebut secara merata menggunakan tanah yang telah diayak ataupun dapat menggunakan sekam bakar sebagai penggantinya. 

- Penyiraman 

(Photo penyiraman benih pada pembibitan Cabe )
Dilakukan setiap hari selama masa pembibitan, waktu yang dianjurkan adalah pagi hari dan sore hari. Catatan jangan menyiram tanaman pada waktu sedang panas. 

-Penutupan Dengan Plastik


(Photo penutupan benih pada pembibitan Cabe )
Tutuplah media tanam tersebut menggunakan plastik hitam ataupun semacamnya berguna untuk pemecahan dormansi dan mempercepat keluarnya tunas benih tersebut. Lakukan hal ini selama kurang lebih 24 jam.

- Pemindahan 

(Photo cabe yang telah siap untuk ditanam dialahan
Bibit cabe sudah dapat dipindahkan setelah bibit tersebut berumur 20-25 hari atau setelah memiliki jumlah daun sempurna sebanyak 4 helai daun.

3. Pemindahan Kelahan
- Pelubangan Mulsa
(Photo pelubangan mulsa pada budidaya cabe)
Pelubangan mulsa dapat dilakukan pada 2 hari atau 3 hari sebelum pindah tanam dengan menggunakan alat besi modifikasi yang dibuat bulat untuk melubangi plastik mulsa tersebut. 

(Photo jarak lubang tanam pada budidaya cabe)
Secara umum dalam satu bedengan hanya diperuntukkan untuk 2 baris tanaman saja dengan jarak lubang tanam yaitu dengan jarak 60x60 atau 60x70, seperti pada gambar.


- Pemberian Ajir
(Photo pemberian ajir pada budidaya cabe)
Pemberian ajir pada budidaya cabe dapat dilakukan sesaat setelah pelubangan pada mulsa. 

Ajir memiliki panjang yang berfariasi mulai dari 1,5 m, 2 m dst, ditancapkan pada setiap lubang tanam tersebut berguna menjaga tanaman agar tidak mudah jatuh dan tumbang akibat hujan dan angin.

- Pemindahan Bibit
(Photo penanam  cabe)
Pemindahan dapat dilakukan pada waktu pagi hari dan sore hari, jangan lakukan pemindahan bibit pada siang hari karena tanaman akan mengalami stress dan layu.

- Penyiraman
(Photo penyiraman pada budidaya cabe)
Setelah melakukan tahap pemindahan tanam, sesegera mungkin lakukan penyiraman pada tanaman tersebut agar tanaman tetap mendapatkan kebutuhan air yang cukup.

Lakukanlah penyiraman secara berkala pada tanaman tersebut sekitar 2 hari/4 hari/6 hari sekali tergantung cuaca dan geografis tempat budidaya tersebut. Jangan biarkan tanaman tersebut menjadi layu hingga akhirya mati. 


4. Perawatan
- Penyulaman Tanaman

(Photo penyulaman pada budidaya cabe)
Penyulaman ini dilakukan untuk menggantibeberapa tanaman yang telah mati setelah pindah tanam ke lahan, masalah ini adalah hal biasa terjadi pada praktek budidaya tanaman karena disebabkan beberapa faktor tertentu. Lakukanlah penyulaman pada waktu sore hari karena disaat itu cuaca nya tidak panas
(Photo cabe usia muda)
Lakukanlah penyulaman secepat mungkin setelah ada tanaman yang mati, paling lambat yaitu sekitar 10 -15 hari setelah penanaman, hal ini dilakukan agar pertumbuhan tanaman dapat terlihat serentak dan diharapkan agar tanaman yang baru disulam tetap mendapat cahaya penuh tanpa ternaungi oleh tanaman yang lainnya. Jika terlambat dalam melakukan penyulaman, alhasil tanaman yang baru tersebut akan kekurangan cahaya karena ternaungi. Sebagaimana kita ketahui bahwa unsur cahaya matahari merupakan sebagai unsur penting dalam proses fotosintesis tanaman sehingga menyebabkan tanaman akan lambat berkembang.

- Penyiraman
(Photo penyiraman pada budidaya cabe)
Penyiraman dilakukan secara rutin selama masa budidaya, penggunaan air ini sangat menentukan pertumbuhan dan hasil pada budidaya cabe ini. Pada pertanama cabe sangat membutuhkan ketersediaan air yang cukup terutama pada fase pembungaan dan pembentukan buah.

Lakukan penyiraman dengan interval 2 hari sekali, 3 hari sekali dst, tergantung tingkat kelembaban tanah dan jangan biarkan kandungan air yang ada didalam tanah kurang. 

Pada saat musim kering, lakukan penyiraman secara rutin untuk tetap menjaga ketersediaan air didalam tanah karena pada saat musim keeing akan mudah terjadinya penguapan air.

- Penyiangan Gulma
(Photo pembersihan gulma pada budidaya cabe)
Gulma pada tanaman budidaya jika tidak sering dibersihkan akan dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman budidaya karena secara umum gulma akan bersaing untuk mendapatkan air, unsur hara, serta beberapa gulma dapat menghasilkan racun bagi tanaman budidaya (Allelopati).

- Pemupukan Susulan
(Photo pemupukan susulan pada budidaya cabe)
Pemupukan susulan wajib diberikan pada tanaman untuk pertumbuhan karena pertumbuhan tanaman akan sangat tergantung pada pupuk yang diberikan, pemberian pupuk susulan ini dapat dilakukan dengan sistem kocor.

Pastikan pemberian pupuk pada tanaman sesuai dengan tabel rekomendasi pemberian pupuk.
(Photo tabel pemupukan susulan pada budidaya cabe)
Dibagi pada 2 fase yaitu pada fase vegetatif yaitu pada umur 10-30 hari setelah tanam (HST), dan pada masa generatif yaitu pada umur diatas 30 (HST)

Pada masa Vegetatif, pemberian pupuk susulan dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada 10 HST, 17 HST, dan 25 HST. 
Pada masa Generatif pemberian pupuk susulan dilakukan >4 kali yaitu pada yaitu pada 30-35 HST, 40-45 HST, 55-60 HST, 75 HST Dst.

- Perempelan
(Photo perempelan pada budidaya cabe)
Merupakan proses pembuangan daun dan tunas pada setiap bagian ketiak daun, bertujuan untuk efisiensi unsur hara dan memacu pertumbuhan tanaman semakin keatas. Biasanya dilakukan mulai dari usia 10-15 HST.

- Pengendalian Hama
(Photo jenis hama pada budidaya cabe)

Hama merupakan hewan pengganggu yang dapat mengganggu tanaman budidaya, hama juga menjadi momok yang sangat menjengkelkan bagi petani karena dapat menyebabkan masalah yang cukup serius. Selain hanya memakan daun tanaman, hama juga dapat menjadi vektor pembawa penyakit pada tanaman sehingga menyebabkan tanaman tidak tumbuh secara normal, alhasil para petani akan mendapat kerugian karena hewan pengganggu ini.

Lakukanlah pengendalian sesuai dengan tingkat serangan, lakukan dengan manual menggunakan tangan saja apabila tingkat serangan masih kecil dan jangan langsung menggunakan pertisida karena cara itu tidak efisien. Sedangkan penggunaan pestisida dilakukan apabila tingkat penyerangan hama melebihi ambang batas serangan.


Jenis Hama Yang Menyerang Budidaya Cabe 


1. Trips
2. Ulat Grayak
3. Kutu Apid
4. Kutu Daun
5. Lalat Buah
6. Kutu Kebul

Ada banyak merk pestisida yang beredar di pasaran, pastikan kamu meminta rekomendasi penggunaan pestisida yang efektif untuk menanggulangi hama tersebut. Lakukan secara benar dengan menerapkan sistem 4T, yaitu Tepat guna, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat dosis.


Pengenggunaan jenis pestisida yang dianjurkan untuk penanggulangi hama dapat dilihat pada tabel dibawah ini


(Phototabel pengendalian hama pada budidaya cabe)

- Penanganan Penyakit

(Photo jenis penyakit pada budidaya cabe)
Perlu kita ketahui bahwa penyakit ini dapat ditularkan oleh beberapa vektor hama pembawa yang menjangit tanaman budidaya. Jadi setelah kita mengetahui vektor pembawa penyakit ini, maka selanjutnya kita dapat mengontrol hama vektor secara manual dengan tangan dan dengan penggunaan pestisida. 

Beberapa Penyakit Pada Cabe


1. Kuning Daun
2. Patek
3. Layu Fusarium
4. Busuk Buah


SHARE THIS

Author:

Mari berbagi pengetahuan penting dan unik lainnya yang ada dibumi ini.

0 komentar: