Kamis, 31 Januari 2019

Cara Budidaya Tomat LENGKAP DENGAN DOKUMENTASI PHOTO

Tomat atau dengan nama latin: Lycopersicon esculentum Miil, merupakan jenis sayuran buah, berbentuk perdu dan termasuk kedalam golongan tanaman semusim. Memiliki buahnya berbentuk bulat dengan warna hijau hingga merah yang memiliki kandungan vitamin dan mineral yang cukup baik untuk dikonsumsi. 

Kebutuhan buah tomat selain untuk dikonsumsi dalam konsisi segar, buah tomat juga kini banyak dibutuhkan dalam kebutuhan industri makanan seperti saus, sambal, dsb. Tak heran tomat juga menjadi salah satu komoditas hortikultura unggulan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Peningkatan harus terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan tomat dipasar, terutama dalam hal peningkatan kualitas dan kuantitas buah.
(Peta sentra produksi terbesar tomat Indonesia)
Berikut 6 Provinsi yang menjadi pusat sentra produksi tomat terbesar di Indonesia, yang diantaranya Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Bengkulu. Bahkan yang tak kalah penting, bahwa Indonesia merupakan negara dengan luas panen dan produksi terbanyak untuk tomat di ASEAN (menurut FAO 2007-2011).



Berikut cara budidaya tomat mulai dari tahap pembibitan hingga pemanenan dilengkapi dengan photo yang akam memudahkan kamu dalam memahaminya.




1. Persiapan Lahan 
- Penggemburan Lahan
(Photo proses penggemburan tanah pada budidaya tomat)
Seperti budidaya tanaman lainnya, tanaman tomat membutuhkan tanah dengan kondisi baik dengan aerase yang baik, maka untuk itu dibutuhkannya pengolahan lahan seperti penggemburan lahan. Penggemburan tanah ini dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya dengan tradisioanal menggandalkan tenaga hewan dan dengan cara modern menggunakan mesin berteknologi tinggi seperti digambar. 
(Photo proses penggemburan tanah dengan mesin pada budidaya tomat )
Penggunaan alat penggembur yang akan digunakan tentunya disesuaikan dengan luas lahan dan kemampuan finansial pemilik usaha, karena tiap sistem tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing, baik efisiensi modal, tenaga, dan waktu.

- Pembuatan Bedengan
(Photo proses pembuatan bedengan pada budidaya tomat)
Pembuatan bedengan dilakukan sesaat setelah dilakukannya penggemburan tanah, buatlah bedengan sesuai dengan tanaman yang akan dibudidayakan.
(Photo jarak lebar bedengan pada budidaya tomat)
Untuk budidaya tomat biasanya menggunakan ukuran lebar 110-120 cm, jarak antar bedengan 30-40 cm, dan tinggi 40-50 cm, untuk panjang bedengan dapat disesuaikan dengan keinginan kita karena tidak ada patokan untuk panjang dari bedengan, jadi anda bebas ber kreasi ya.

- Pemberian Kapur / Dolomit
(Photo proses pengapuran tanah pada budidaya tomat)
Pemberian kapur/dolomit dilakukan setelah pembuatan bedengan selesai dibuat, dan setelah pemberian kapur/dolomit tersebut lakukanlah pencampuran tanah sehingga dapat merata didalam tanah.

Adapun alat yang digunakan untung mengecek pH pada tanah yaitu dapat menggunakan alat pH meter yang lebih akurat, alat ini dapat dibeli di toko pertanian dan hidroponik.

Adapun fungsi dari pemberian kapur adalah untuk menetralkan pH dari tanah hingga pH tersebut ideal bagi tanaman yang kita budidayakan, adapun cara menentukan kebutuhan kapur yang kita berikan adalah dengan melihat tabel rekomendasi kebutuhan kapur.

(Photo tabel kebutuhan kapur per hektar tanah pada budidaya tomat)

- Pemberian Pupuk Organik
(Photo proses pemberian pupuk dasaran organik pada budidaya tomat)
Pemberian pupuk organik diberikan pada bedengan pertanaman tomay dibutuhkan sebanyak 20 ton/ha atau 1 kg per tanaman, diberikan pada sepanjang larik tengah berdengan, berguna sebagai pupuk dasaran dan untuk memperbaiki tekstur dari tanah sehingga tanah lebih subur.

Catatan untuk yang melakukan budidaya pada waktu musim hujan untuk menghindari penggunaan pupuk organik kotoran unggas seperti kotoran ayam, bebek, angsa dsb karena akan mengakibatkan beberapa masalah pada tanaman budidaya kamu.

- Pemberian Pupuk Dasar Kimia
(Photo proses pemberian pupuk dasaran kimia pada budidaya tomat)
Jumlah pemberian pupuk dasar kimia diberikan berdasarkan berapa jumlah kebutuhan pupuk / tanaman sama halnya dengan pupuk organic. Pupuk kimia yang diberikan yaitu NPK , ZA, KCL, dan Superphos dengan perbandingan 5 : 2 : 5 : 4. Ataupun jika terlalu repot dapat diganti dengan pupuk NPK sebanyak 20 gr/ tanaman yang diberikan pada sepanjang larik tengah berdengan.

- Menutup Bedengan
(Photo proses penutupan tanah pada budidaya tomat)
Setelah perlakuan pupuk dasar, kemudian lakukan penutupan tanah seperti pada photo.

- Perataan Bedengan
(Photo proses perataan bedengan pada budidaya tomat)
Setelah itu, lakukan perataan tanah bedengan menggunakan bantuan kayu, hal ini berguna untuk memudahkan pemasangan  mulsa dan tentunya akan telihat rapih.

- Pemasangan Mulsa
(Photo proses pemasanagn mulsa pada budidaya tomat)
Mulsa yang digunakan adalah mulsa hitam perak, dimana yang berwarna hitam berada pada bagian bawah dan yang berwarna perak berada pada bagian atas.

Lakukan pemasangan mulsa pada siang hari karena pada waktu siang hari akan memudahkan kamu dalam pemasangan mulsa karena mulsa akan lebih lentur akibat panas dan tentunya mudah untuk ditarik.

(Photo penguncian mulsa pada budidaya tomat)
Trick dalam memasang mulsa yaitu jangan melakukan pelubanagn pada mulsa karena mulsa akan robek dan hasilnya tidak terlihat rapih. Cobalah lakukan trick ini dengan cara tariklah sedikit bagian mulsa hingga molor, kemudian lilit menggunakan potongan bambu yang masih lentur, kemudian putar kearah atas. Selanjutnya kunci dengan menancapkan kedalam tanah bedengan.


2. Persiapan Pembibitan
Persiapan untuk pembibitan tomat dapat dilakukan berbarengan dengan masa pengolahan lahan, hal ini merupakan waktu yang ideal dimana lahan yang telah diolah memerlukan waktu optimal selama 3 minggu untuk dapat ditanami, dan berbarengan dengan itu bibit cabai yang telah disemai pun sudah siap untuk memasuki masa pemindahan ke lahan.

- Siapkan Media Tanam 



(Photo media persemaian pada pembibitan tomat)
Media yang biasa digunakan ada tanah yang sudah diayak, dan pupuk organik dengan perbandingan 2:1. Catatan untuk penggunaan media dapat menggunakan media tanam apa saja dan perbandingan yang bebas sesuai dengan keninginan kamu, tidak ada patokan yang baku. 

- Siapkan Tray Semai / Pot sosis
(Photo tray persemaian pada pembibitan tomat)

Tray semai dapat menggunakan tray yang tersedia di toko pertanian atau dapat juga menggunakan polibag dari plastik es ukuran kecil (pot sosis), hal ini berguna untuk menjaga kondisi perakaran dari tanaman agar tidak saling mengikat dengan yang lainnya, sehingga memudahkan saat pemindahan tanam ke lahan. 

- Pengisian Media tanam kedalam tray semai/pot sosis
(Photo pot sosis untuk persemaian pada pembibitan tomat)
Lakukan pengisian media kedalam wadah tras semai/pot sosis secara merata, selanjutnya siram dengan air hingga jenuh air, hal ini bertujuan untuk membantu memadatkan media tanam sehingga mudah dalam penanaman benih.

- Benih 

Pilihlah benih tomat yang berkualitas tinggi serta sesuai dengan kondisi iklim dan cuaca didaerah kamu, guna untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Lakukan pengecekan pada masa expired produk serta pastikan masih dalam kondisi baik. 
(Photo penanaman benih pada pembibitan tomat)
Selanjutnya benih tomat tersebut dimasukkan kedalam media tanam yang telah disediakan dengan lubang 0,5 cm usahakan jangan terlalu dalam karena akan memperlambat munculnya tunas keatas permukaan. 

- Penutupan Tanah

(Photo penutupan benih pada pembibitan tomat)
Tutup lubang yang telah berisi benih tersebut secara merata menggunakan tanah yang telah diayak ataupun dapat menggunakan sekam bakar sebagai penggantinya. 

-Penutupan Dengan Plastik
(Photo penutupan dengan plastik pada pembibitan tomat)
Tutuplah media tanam tersebut menggunakan plastik dapat menggunakan plastik hitam, terpal, karung dan sebagainya berguna untuk pemecahan dormansi dan mempercepat keluarnya tunas benih tersebut. Lakukan hal ini selama kurang lebih 24 jam atau dapat juga dilakukan selang waktu 2 hari.


- Penyiraman 

(Photo penyiraman benih pada pembibitan tomat)
Lakukan penyiraman secara rutin pada pembibitan tomat, karena pada masa pembibitan tomat akan membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhannya. Dilakukan secara rutin hingga bibit tomat siap pindah tanam.

- Pemupukan dan Penyemprotan pestisida

Antara 3 sampai 5 hari sekali lakukan pemberian pupuk dan penyemprotan pestisida untuk meminimalisir gangguan pada bibit tomat.

Pupuk yang diberikan adalah pupuk daun sesuai dosis produk yang digunakan. Sedangkat pestisida yang digunakan adalah insektisida untuk mengendalikan serangga dan fungisida untuk mengendalikan jamur gunakan sesuai dengan dosis produk yang digunakan.

- Pemindahan 

(Photo bibit tomat yang telah siap untuk ditanam dialahan

Bibit tomat sudah siap dan dapat dipindahkan ketika telah berumur sekitar 14-18 hari.

3. Pemindahan Kelahan
- Pelubangan Mulsa
(Photo pelubangan mulsa pada budidaya tomat)
Pada tahap pelubangan mulsa pada budidaya tomat dapat dilakukan saat 2 hari atau 3 hari sebelum pindah tanam dengan menggunakan alat besi yang telah dimodifikasi berbentuk bulat untuk melubangi plastik mulsa tersebut. 
(Photo jarak lubang tanam pada budidaya tomat)
Secara umum dalam satu bedengan hanya diperuntukkan untuk 2 baris tanaman saja dengan jarak lubang tanam yaitu dengan jarak 60x60 atau 60x70, seperti dapat kita lihat pada gambar.


- Pemindahan Bibit
(Photo penanam  tomat)
Pemindahan bibit tanaman tomat dharuslah dilakukan secara hati-hati, dengan waktu yang tepat yaitu pada sore hari, adapun hal yang harus diperhatikan adalah jangan lakukan pemindahan bibit pada siang hari karena tanaman akan mudah mengalami stress dan layu.

- Pemberian Ajir
(Photo pemberian ajir pada budidaya tomat)
Pemberian ajir pada budidaya tomat dapat dilakukan setelah 7 sampai 10 hari setelah pemindahan tanaman tomat. Kayu untuk ajir dapat memiliki panjang sekitar 1,5 sampai 2 meter, ditancapkan secara tegak pada tiap lubang mulsa dengan jarak dari tanaman sekitar 10 cm untuk mengindari resiko masalah pada akar tanaman tomat.

- Pengikatan Pada Ajir
(Pengikatan percabangan tomat pada ajir)
Lakukan pengikatan tanaman tomat pada ajir yang telah ditancapkan, pengikatan pada dasarnya dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada saat tomat masih berukuran kecil dimana cukup hanya mengikat batang pada ajir, kemudian setelah mulai membesar lakukan pengikatan ke 2 yaitu dengan mengikatkan bagian percabangan pertama tanaman tomat.

- Penyiraman
(Photo penyiraman pada budidaya tomat)
Penyiraman pada tanaman tomat dilakukan mulai dari bibit mulai pindah tanam hingga akhir masa budidaya. Gunakanlah air bersih yang tersedia disekitar pertanaman serta lakukanlah penyiraman secara berkala pada tanaman tersebut sekitar 2 hari/4 hari/6 hari sekali tergantung cuaca dan geografis tempat budidaya tersebut. Jangan biarkan tanaman tersebut menjadi layu hingga akhirya mati. 

4. Perawatan
- Penyulaman Tanaman

(Photo penyulaman pada budidaya tomaat)
Lakukan penyulaman atau penggantian pada beberapa tanaman tomat yang gagal tumbuh dan telah mati setelah pindah tanam ke lahan akibat, yang diakibatkan beberapa faktor tertentu. Lakukanlah penyulaman pada waktu sore hari karena disaat itu cuaca nya tidak terlalu panas.

Lakukanlah penyulaman secepat mungkin setelah ada tanaman yang mati, paling lambat yaitu sekitar 10 -15 hari setelah penanaman, hal ini dilakukan agar pertumbuhan tanaman dapat terlihat serentak dan diharapkan agar tanaman yang baru disulam tetap mendapat cahaya penuh tanpa ternaungi oleh tanaman yang lainnya. Jika terlambat dalam melakukan penyulaman, alhasil tanaman yang baru tersebut akan kekurangan cahaya karena ternaungi. Sebagaimana kita ketahui bahwa unsur cahaya matahari merupakan sebagai unsur penting dalam proses fotosintesis tanaman sehingga menyebabkan tanaman akan lambat berkembang.

- Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara rutin selama masa budidaya, penggunaan air ini sangat menentukan pertumbuhan dan hasil pada budidaya tomat ini. Pada pertanama tomat sangat membutuhkan ketersediaan air yang cukup terutama pada fase pembungaan dan pembentukan buah.

Lakukan penyiraman dengan interval 2 hari sekali, 3 hari sekali dst, tergantung tingkat kelembaban tanah dan jangan biarkan kandungan air yang ada didalam tanah kurang. Pada saat musim kering, lakukan penyiraman secara rutin untuk tetap menjaga ketersediaan air didalam tanah karena pada saat musim keeing akan mudah terjadinya penguapan air.

- Penyiangan Gulma
(Photo pembersihan gulma pada budidaya tomat)
Pembersihan gulma pada tanaman budidaya tomat harus sesering mungkin dilakukan mengingat gulma pada pertanaman akan menyebabkan persaingan dalam memperebutkan air, unsur hara, cahaya dsb, juga beberapa jenis gulma harus ditangani secara serius karena ada yang dapat menghasilkan racun bagi tanaman budidaya (Allelopati). Contoh gulma yang dapat menghasilkan racun allelopati diantaranya ada rumput ilalang, rumput teki, pepaitan dsb.

- Pemupukan Susulan
(Photo pemupukan susulan pada budidaya tomat)
Agar pertumbuhan pada budidaya tomat tetap optimal, maka lakukanlah pemberian pupuk pada tanaman secara berkala. Pemberian pupk ini wajib diberikan terutama pada masa pertumbuhan (vegetatif) hingga masa produksi buah (generatif) sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan tanaman akan sangat tergantung pada pupuk yang kita diberikan. 

Adapun cara pemberian pupuk susulan ini dapat dilakukan dengan sistem kocor dengan menggunakan dosis yang tepat sesuai dengan tabel rekomendasi pemberian pupuk.
(Photo tabel pemupukan susulan pada budidaya tomat)
Pemberian pupuk pada tomat dibagi pada 2 fase yaitu pada fase vegetatif yaitu pada umur 10-30 hari setelah tanam (HST), dan pada masa generatif yaitu pada umur diatas 30 (HST)

Pada masa Vegetatif, pemberian pupuk susulan dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada 10 HST, 17 HST, dan 25 HST. 
Pada masa Generatif pemberian pupuk susulan dilakukan >4 kali yaitu pada yaitu pada 30-35 HST, 40-45 HST, 55-60 HST, 75 HST Dst.

- Pengendalian Hama
(Photo jenis hama pada budidaya tomat)
Hama merupakan hewan pengganggu yang dapat mengganggu tanaman budidaya, hama juga menjadi momok yang sangat menjengkelkan bagi petani karena dapat menyebabkan masalah yang cukup serius. Selain hanya memakan daun tanaman, hama juga dapat menjadi vektor pembawa penyakit pada tanaman sehingga menyebabkan tanaman tidak tumbuh secara normal, alhasil para petani akan mendapat kerugian karena hewan pengganggu ini.

Lakukanlah pengendalian sesuai dengan tingkat serangan, lakukan dengan manual menggunakan tangan saja apabila tingkat serangan masih kecil dan jangan langsung menggunakan pertisida karena cara itu tidak efisien. Sedangkan penggunaan pestisida dilakukan apabila tingkat penyerangan hama melebihi ambang batas serangan.


Jenis Hama Yang Menyerang Budidaya tomat


1. Kutu Kebul
2. Ulat tomat


Ada banyak merk pestisida yang beredar di pasaran, pastikan kamu meminta rekomendasi penggunaan pestisida yang efektif untuk menanggulangi hama tersebut. Lakukan secara benar dengan menerapkan sistem 4T, yaitu Tepat guna, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat dosis.


- Penanganan Penyakit

(Photo jenis penyakit pada budidaya tomat)
Perlu kita ketahui bahwa penyakit ini dapat ditularkan oleh beberapa vektor hama pembawa yang menjangit tanaman budidaya. Jadi setelah kita mengetahui vektor pembawa penyakit ini, maka selanjutnya kita dapat mengontrol hama vektor secara manual dengan tangan dan dengan penggunaan pestisida. 

Beberapa Penyakit Pada tomat


1. Layu Bakteri
2. Layu Fusarium
3. Penyakit Gemini/kuning daun

SHARE THIS

Author:

Mari berbagi pengetahuan penting dan unik lainnya yang ada dibumi ini.

0 komentar: