Keberadaan hama pengganggu pada pertanaman adalah sebuah masalah yang menjengkelkan yang apabila tidak ditanggulangi secara benar akan menyebabkan hasil dari panen yang tidak maksimal.
Hampir seluruh tanaman budidaya meliputi hortikultura, perkebunan serta HTI mempunyai masalah yang sama yaitu keberadaan hama yang dapat menggangu budidaya tanaman tersebut. Dengan kata lain hama tersebut adakah sebagai musuh para petani yang sedini mungkin haruslah dilakukan, beberapa cara dan analisa yang tepat haruslah dilakukan untuk dapat mengendalian keberadaan mereka diarea budidaya kita.
"Beberapa hama target kali ini diantaranya adalah Lalat Buah, kutu kebul, kutu putih, kepinding, belalang, kupu-kupu, serta serangga kecil lainnya yang dapat merugikan petani. "
Disini penulis akan menjelaskan cara membuat jebakan/perangkap hama lalat buah dan seranggan pengganggu lainnya secara lengkap ditambah dengan photo dokumentasi yang dapat memudahkan pembaca untuk mengikutinya dirumah.
1. Pembuatan Jebakan/Perangkap
- Persiapan Bahan dan Alat
(Photo Bahan dan alat pembuatan jebakan/perangkap hama)
Adapun bahan yang digunakan untuk membuat jebakan/perangkap hama ini adalah: Botol bekas pupuk yang berwarna putih atau dapat juga menggunakan botol yang bening, dan lem penarik hama. Lem penarik hama yang kami pakai adalah lem hama dari produk N**A yang memiliki daya pikat yang cukup baik, berbentuk cairan pekat seperti lem dan berwarna kuning yang dapat menarik hama seperti: lalat buah, kutu kebul, kupu-kupu, kepinding, belalang dan serangga lainnya.
Sedangkan alat yang digunakan adalah sikat gigi yang sudah tidak terpakai, dan seutas tali.
- Pengolesan Pada Botol
(Photo pengolesan penarik hama pada jebakan/perangkap hama)
Oleskan cairan peikat hama pada seluruh bagian botol secara merata menggunakan bantuan gosok gigi yang sudah tak terpakai.
- Pemberian Tali Penggantung
(Photo pemberian tali penggantung pada jebakan/perangkap hama)
Tali penggantung yang digunakan cukup dengan tali seadanya seperti tali rapia, atau tali benang lainnya, yang terpenting dapat mengikat jebakat tersebut secara aman dan tidak kuatir putus.
2. Menunggu Hasil Jebakan
- Tinggal Dan Tunggu
(Photo peletakan jebakan/perangkap hama pada lahan budidaya)
Setelah selesai dibuat, maka langkah selanjutnya adalah meletakkan meletakkan jebakan/perangkap hama tersebut pada area budidaya kita, dimana dalam 1 hektar lahan hanya memerlukan 2 - 4 jebakan/perangkap saja.
Lakukan juga penggantian pada cairan penarik hama tersebut, yaitu sekitar 3 minggu atau 1 bulan sekali berguna untuk mengoptimalkan pengendalian hama target.
.
- Hasil Tangkapan
(Photo penungguan dan pengapatan jebakan/perangkap hama)
Lihatlah dan amatilah hasil dari perangkap hama yang telah kamu buat tersebut, mulai dari awal peletakan jebakan/perangkap tersebut dan apa yang terjadi.
Disini kami menggunakan 2 model jebakan/perangkap hama dimana ada yang menggunakan botol berwarna putih, dan yang satu lagi menggunakan botol mineral bening, kami akan mengamati dari kedua model tersebut yang manakan yang lebih efektif diantara keduanya.
Hasil dari percobaan tersebut menunjukkan bahwa sannya penggunaan jebakan/perangkap hama menggunakan botol putih ternyata lebih efektif karena dapat dilihat dari awal pemasangan perangkap tersebut sudah menunjukkan hasil yang cukup baik hal inin mungkin dikarenakan saat dilihat dari jauh jebakan/perangkap hama tersebut lebih terang dan mencolok sehingga hama lebih tertarik untuk mendekat, mulai dari awal sudah mulai datang beberapa hama seperti lalat buah dan jenis serangga kecil yang hinggap dan akhirnya lengket.
Bagaimana?... Cukup Mudah Bukan?...
0 komentar: