Pada dasarnya monyet adalah hewan yang sangat pintar dan cerdik, kehadiran mereka terkadang dapat menjadi masalah bagi para petani, namun disisi lain hewan ini juga dapat membantu manusia untuk mencari rezeki. Hubungan ini sudah terjalin sejak lama, yaitu sudah terjalin saat zaman nenek moyang kita terdahulu hidup dan beberapa hubungan secara langsung kerap terjadi antara mereka baik saling menguntungkan dan juga mungkin dapat merugikan.
Namun, ada sebuah penemuan lama yang mungkin jarang kita dengar ataupun pernah kita dengar namun kita agak sedikit lupa ya, mungkin cerita ini diturunkan oleh kakek-kakek kita kepada ayah kita dan seterusnya hingga ke kita.
Cerita yang penuh dengan pengetahuan serta menggelitik ini juga sudah di praktekkan oleh banyak sekali orang dan inimemang benar adanya karena ini sesuai dengan peneltian oleh beberapa pakar dibidangnya.
Cerita tersebut adalah cerita bagaimana cara menangkap monyet dengan menggunakan sebuah wadah air minum dari labu yang memiliki lubang tidak terlalu besar, dan didalamnya telah diisi dengan kacang-kacangan sebagai umpan bagi monyet/kera. Cara kerja dari jebakan ini sangat sederhana dimana monyet/kera yang tertarik untuk menggambil umpan kacang-kacangan, kemudian akan mencoba datang dan mengambil kacang terebut, setelah tangannya masuk kedalam lubang wadah yang berukuran tidak terlalu besar tersebut maka tentunya secara otomatis tanagan akan mengepal dan disaat tangannya akan ditarik keluar, maka yang akan terjadi tangannya akan tertahan akibat tangannya yang terkepal tersebut.
(Ilustrasi cara kerja jebakan/perangkap)
Ini adalah hal sederhana sesuai dengan logika, bahwa dengan lobang wadah yang tidak besar yaitu pas seukuran dengan lengan, maka disaat tangan menggenggam ya sudah pasti tangan akan sulit untuk ditarik keluar. Namun ini akibat oleh ketamakan si monyet/kera yang tidak akan melepaskan makanan sebelum mereka memakan makanan yang telah didenggam oleh mereka.
Disini penulis akan menjelaskan cara membuat jebakan/perangkap hama monyet/kera yang sangat sederhana secara lengkap ditambah dengan photo dokumentasi yang dapat memudahkan pembaca untuk mengikutinya dirumah.
1. Cara Membuat Jebakan/Perangkap
- Siapkan Bahan Dan Alat
(Photo pembuatan jebakan/perangkap hama monyet/kera)
Bahan yang digunakan cukuplah mudah ditemukan di sekitaran rumah, yaitu cukup dengan beberapa biji kacang dan sebuah wadah kendi air ataupun botol dan sejenisnya yang memiliki lubang tidak terlalu besar yaitu kira-kira sebesar diameter monyet.
Kemudian masukkanlah beberapa biji kacang kedalam wadah kendi tersebut.
- Pemilihan Lokasi
(Photo peletakan jebakan/perangkap hama monyet/kera)
Carilah lokasi yang tepat dimana tempat tersebut sering dilalui oleh monyet/kera target sehingga mudah untuk ditemukan oleh mereka, ikatlah wadah kendi tersebut pada batang pohon dengan seutas tali.
2. Tahap Selanjutnya
- Tinggal dan Pengecekan
(Photo saat pengamatan jebakan/perangkap hama monyet/kera)
Tuggulah jebakan/perangkap tersebut selama beberapa saat, hingga hewan target terlihat dan mendatangi jebakan.
- Pengamatan
Tak selang beberapa lama monyet/kera target datang menuju jebakan/perangkap yang kami buat.
Berlahan-lahan tangan monyet/kera masuk kedalam lubang untuk mengambil kacang yang telah kami buat.
Setelah mau menarik keluar maka yang akan terjadi adalah tangannya akan tersangkut didalam lubang.
Selama beberapa menit kedepan monyet.kera masih tetap kesulitan untuk mengeluarkan tangannya dari dalam lubang.
Hingga jungkir baling si monyet/kera berusaha mengeluarkan tangan yang tersangkut tersebut.
Menit berganti menit, jam erganti jam gingga 1 jam lebih si monyet.kera masih ditempat yang sama dan masih kesulitan dalam mengeluarkan tangannya dari wadah kendi tersebut.
Hingga akhirnya kami datang dan menangkap monyet/kera tersebut dengan mudah tampa perlawanan berarti.
Dari beberapa jebakan/perangkap yang kami buat, kami hanya dapat menangkap 2 ekor monyrt/kera saja dimana 1 berukuran besar dan 1 lagi berukuran kecil.
Untuk selanjutnya, monyet/kera tersebut dapat dilepaskan kembali atau juga dapat serahkan pada tempat penangkaran hewan terdekat untuk menjaga siklus rantai makanan tetap terjaga secara alami.
Bagaimana?... Cukup Mudah Bukan?...
0 komentar: