Kamis, 31 Januari 2019

Cara Budidaya Semangka LENGKAP DENGAN DOKUMENTASI PHOTO

Semangka atau dengan nama latin: Citrullus lanatus termasuk kedalam tanaman buah dari suku Cucurbitaceae (ketimun-ketimunan). Tanaman semangka ini merupakan tanaman asli dari Benua Afrika, tepatnya Afrika Selatan.

Tanaman semangka merupakan tanaman yang merambat dengan karakteristik buah berbentuk bulat hingga lonjong, berkulit licin berwarna loreng hitam-hijau, memiliki daging buah berwarna merah dan warna kuning dengan rasa yang manis dan sangat menyegarkan.


Manfaat dari mengkonsumsi semangka ini sangat baik bagi tubuh lo, dimana dalam 150 gram nya memiliki kandungan 43 kalori, 0  gram lemak, 2 gram natrium, 11 gram karbohidrat, 1 gram serat, serta gizi lainnya seperti vitamin A, vitamin C, zat besi dan kalsium. Dapat dijadikan sebagai resep anti penuaan dini, menjaga kelembaban kulit, Mengurangi minyak pada wajah, meremajakan kulit, memelihara kesehatan ginjal, pencegahan sariawan, mengurangi resiko hipertensi dan stroke, anti inflamasi dan antioksidan, otot nyeri, serta dapat dijadikan sebagai obat kuat alami.


Kebutuhan buah semangka dipasaran cukup tinggi, karena ada banyak sekali olahan yang dapat dihasilkan dari buah ini, selain dikonsumsi secara segar juga dapat dijadikan olahan lain seperti jus, sup buah dan sebagainya. Tak heran buah semangka juga menjadi salah satu komoditas hortikultura unggulan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Peningkatan harus terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan semangka dipasar, terutama dalam hal peningkatan kualitas dan kuantitas buah.

Berikut cara budidaya semangka mulai dari tahap pembibitan hingga pemanenan dilengkapi dengan photo yang akam memudahkan kamu dalam memahaminya.



1. Persiapan Lahan 

- Penggemburan Lahan
(Photo proses penggemburan tanah pada budidaya semangka)
Seperti budidaya tanaman lainnya, kondisi tanah pada budidaya tanaman semangka membutuhkan tanah dengan kondisi dengan aerase yang baik, maka untuk itu dibutuhkannya pengolahan lahan seperti penggemburan lahan. Penggemburan tanah ini dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya dengan tradisioanal mengandalkan tenaga hewan dan dengan cara modern menggunakan mesin berteknologi tinggi seperti digambar. 
(Photo proses penggemburan tanah dengan mesin pada budidaya semangka)
Penggunaan alat penggembur yang akan digunakan tentunya disesuaikan dengan luas lahan dan kemampuan finansial pemilik usaha, karena tiap sistem tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing, baik efisiensi modal, tenaga, dan waktu.


- Pembuatan Bedengan
(Photo proses pembuatan bedengan pada budidaya semangka)
Pembuatan bedengan dilakukan sesaat setelah dilakukannya penggemburan tanah, buatlah bedengan sesuai dengan tanaman semangka yang akan dibudidayakan.
(Photo jarak lebar bedengan pada budidaya semangka)
Untuk budidaya semangka biasanya menggunakan ukuran lebar bedengan 60-70 cm, jarak antar bedengan 50-60 cm, dan tinggi 40-50 cm, untuk panjang bedengan dapat disesuaikan dengan keinginan kita karena tidak ada patokan untuk panjang dari bedengan, jadi anda bebas ber kreasi ya.

- Pemberian Kapur / Dolomit
(Photo proses pengapuran tanah pada budidaya semangka)
Pemberian kapur/dolomit dilakukan setelah pembuatan bedengan selesai dibuat, dan setelah pemberian kapur/dolomit tersebut lakukanlah pencampuran tanah sehingga dapat merata didalam tanah.

Adapun alat yang digunakan untung mengecek pH pada tanah yaitu dapat menggunakan alat pH meter yang lebih akurat, alat ini dapat dibeli di toko pertanian dan hidroponik.

Adapun fungsi dari pemberian kapur adalah untuk menetralkan pH dari tanah hingga pH tersebut ideal bagi tanaman yang kita budidayakan, adapun cara menentukan kebutuhan kapur yang kita berikan adalah dengan melihat tabel rekomendasi kebutuhan kapur.

(Photo tabel kebutuhan kapur per hektar tanah pada budidaya semangka)

- Pemberian Pupuk Organik
(Photo proses pemberian pupuk dasaran organik pada budidaya semangka)
Pemberian pupuk organik diberikan pada bedengan pertanaman semangka dibutuhkan sebanyak 20 ton/ha atau 1 kg per tanaman, diberikan pada sepanjang larik tengah berdengan, berguna sebagai pupuk dasaran dan untuk memperbaiki tekstur dari tanah sehingga tanah lebih subur.

Catatan untuk yang melakukan budidaya pada waktu musim hujan untuk menghindari penggunaan pupuk organik kotoran unggas seperti kotoran ayam, bebek, angsa dsb karena akan mengakibatkan beberapa masalah pada tanaman budidaya kamu.

- Menutup Bedengan
(Photo proses penutupan tanah pada budidaya semangka)
Setelah perlakuan pupuk dasar, kemudian lakukan penutupan tanah seperti pada photo.

- Perataan Bedengan

(Photo proses perataan bedengan pada budidaya semangka)
Setelah itu, lakukan perataan tanah bedengan menggunakan bantuan kayu, hal ini berguna untuk memudahkan pemasangan  mulsa dan tentunya akan telihat rapih.

- Pemasangan Mulsa
(Photo proses pemasanagn mulsa pada budidaya semangka)
Mulsa yang digunakan adalah mulsa hitam perak, dimana yang berwarna hitam berada pada bagian bawah dan yang berwarna perak berada pada bagian atas.

Lakukan pemasangan mulsa pada siang hari karena pada waktu siang hari akan memudahkan kamu dalam pemasangan mulsa karena mulsa akan lebih lentur akibat panas dan tentunya mudah untuk ditarik.

(Photo penguncian mulsa pada budidaya semangka)
Trick dalam memasang mulsa yaitu jangan melakukan pelubangan pada mulsa karena mulsa akan robek dan hasilnya tidak terlihat rapih. Cobalah lakukan trick ini dengan cara tariklah sedikit bagian mulsa hingga molor, kemudian lilit menggunakan potongan bambu yang masih lentur, kemudian putar kearah atas. Selanjutnya kunci dengan menancapkan kedalam tanah bedengan.


2. Persiapan Pembibitan

Persiapan untuk pembibitan semangka dapat dilakukan berbarengan dengan masa pengolahan lahan, hal ini merupakan waktu yang ideal dimana lahan yang telah diolah memerlukan waktu optimal selama 3 minggu untuk dapat ditanami, dan berbarengan dengan itu bibit semangka yang telah disemai pun sudah siap untuk memasuki masa pemindahan ke lahan.


- Siapkan Media Tanam 
(Photo media persemaian pada pembibitan semangka)
Media yang biasa digunakan ada tanah yang sudah diayak, dan pupuk organik dengan perbandingan 2:1. Catatan untuk penggunaan media dapat menggunakan media tanam apa saja dan perbandingan yang bebas sesuai dengan keninginan kamu, tidak ada patokan yang baku. 




- Pengisian Tray Semai

Tray semai dapat menggunakan tray yang tersedia di toko pertanian. Penggunaan tray semai ini berguna untuk menjaga kondisi perakaran dari tanaman agar tidak saling mengikat dengan yang lainnya, sehingga memudahkan saat pemindahan tanam ke lahan. 

(Photo penyemaian benih semangka)
Gunakanlah benih yang sesuai dengan lingkungan budidaya meliputi, dataran, suhu dsb. Benih juga harus yang bersertifikat dan memiliki berkualitas tinggi, karena benih yang akan digunakan akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil produksi buah.
(Photo penyemaian benih semangka)
Gunalaknlah bantuan alat penjepit/pinset untuk membantu menanam benih semangka tersebut, serta lakukan dengan hati-hati.

- Penyiraman Secara Berkala
 (Photo penyiraman benih semangka)
Penyiraman dilakukan secara rutin mulai dari awal penyemaian benih hingga siap pindah tanam kelahan. Gunakanlah air bersih (rekomendasi air pam dan air hujan) jangan gunakan air gambut karena pH dari air gambut cenderung asam dan tidak  baik untuk pertumbuhan bibit.

- Bibit Siap Tanam
(Bibit semangka yang telah siap tanam dialahan)
Bibit semangka yang siap tanam dilahan bedengan adalah bibit yang sudah berumur sekitar 8 - 10 hari setelah semai dengan jumlah daun 2 helai seperti pada photo.


3. Pemindahan Kelahan



- Pelubangan Mulsa
(Photo pelubangan mulsa pada budidaya semangka)
Pada tahap pelubangan mulsa pada budidaya semangka dapat dilakukan saat 2 hari atau 3 hari sebelum pindah tanam dengan menggunakan alat besi yang telah dimodifikasi berbentuk bulat untuk melubangi plastik mulsa tersebut. 

Secara umum dalam satu bedengan hanya diperuntukkan untuk 2 baris tanaman saja dengan jarak lubang tanam yaitu dengan jarak 60-70 cm, seperti dapat kita lihat pada gambar.



- Penanaman Bibit
(Photo penanaman bibit semangka pada bedengan)
Lakukanlah penanaman bibit semangka pada waktu yang tidak panass yaitu pada sore hari, hal ini guna untuk menjaga agar bibit tanaman tidak mengalami stres pada kondisi lingkungan yang baru. Lakukan pemindahan bibit semangka tersebut secara hati-hati, jangan biarkan batang dari bibit patah, disini biasa menjadi titik rawan pada pemindahan benih semangka dimana bibit semangka yang masih muda ini sangat rapuh sekali.

- Penyiraman
(Photo penyiraman pada budidaya semangka)
Penyiraman pada tanaman semangka dilakukan mulai dari awal bibit mulai pindah tanam hingga akhir masa budidaya. Gunakanlah air bersih yang tersedia disekitar pertanaman serta lakukanlah penyiraman secara berkala pada tanaman tersebut sekitar 2 hari/4 hari/6 hari sekali tergantung cuaca dan geografis tempat budidaya tersebut. Jangan biarkan tanaman tersebut menjadi layu hingga akhirya mati. 


4. Perawatan

- Penyulaman Tanaman


(Photo penyulaman pada budidaya semangka)
Lakukan penyulaman atau penggantian pada beberapa tanaman semangka yang gagal tumbuh dan telah mati setelah pindah tanam ke lahan yang disebabkan oleh faktor tertentu. Lakukanlah penyulaman pada waktu sore hari karena disaat itu cuaca nya tidak terlalu panas.

Lakukanlah penyulaman secepat mungkin pada budidaya semangka, yaitu setelah ada tanaman yang mati, atau paling lambat sekitar 7 hari setelah penanaman dilahan, hal ini dilakukan guna untuk menjaga pertumbuhan tanaman semangka agar tetap terlihat seragam.

- Penyiraman
(Photo penyiraman rutin pada budidaya semangka)
Penyiraman dilakukan secara rutin selama masa budidaya, menggunakan selang panjang seperti pada gambar, dlakukan pada pagi dan sore agar semangka tidak layu dan kerdil

Jangan lakukan penyiraman pada awal pembentukan bunga betina karena hanya akan mengganggu pembentukan bunga saja, selanjutnya lakukan penyiraman kembali secara rutin pada saat buah telah terbentuk. Pada saat buah semangka sudah mencapai ukuran yang hampir maksimal, lakukan pengurangan intensitas penyiraman hal ini berguna untuk menjaga kadar gula dalam buah semangka tersebut. Adapun akibat dari kelebihan kadar air yang diberikan saat masa pemanenan akan menyebabkan buah terasa hambar dan kurang manis.

- Pemangkasan Cabang
(Photo pemangkasan cabang pada budidaya semangka)
Dilakukan dengan cara memangkas cabang utama dari tanaman semangka setelah ruas ke 5, selanjutnya peliharalah 3 cabang samping, hal ini berguna untuk efisiensi pupuk sehingga dapat digunakan secara maksimal untuk mendapatkan hasil panen yang tinggi.

-  Pengawinan/Penyilangan Bunga
(Photo penyilangan bunga semangka)
Penyilangan ini, khusus dilakukan pada tanaman semangka yang non biji/tampa biji karena bunga pada semangka non biji tidak dapat melakukan pembuahan secara alami hal ini disebabkan oleh bunga jantan pada bunga semangka non biji bersifat steril/mandul sehingga tidak dapat melakukan pembuahan. Adapun jika kita tetap membiarkan semangka non biji ini untuk melakukan penyilangan sendiri maka alhasil semangka tidak akan menghasilkan buah sama sekali.

Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengambil bunga jantan dari tanaman semangka berbiji, kemudian di lakukan penyilangan pada bunga betina non biji. Lakukan pada sore hari dimana udara dan matahari tidak terlalu panas sehingga bunga akan melakukan pembuahan secara baik.

catatan jika setelah melakukan penyilangan dikhawatirkan akan terjadi hujan, maka lakukanlah penutupan bunga yang telah disilangkan tersebut dengan menggunakan plastik bening berguna untuk menjaga benang sari yang telah menempel pada polen semangka non biji tadi.

- Pemberian Alas untuk Buah
(Photo pemberian alas pada buah semangka)
Lakukan pemberian alas pada buah berguna untuk menghindari buah dari kebusukan sebelum tiba masa panen buah. Pemberian alas dapat menggunakan jerami, bambu dan ataupun yang lainnya yang dapat dimanfaatkan.

- Pembalikan Buah
(Photo pembalikan buah semangka)
Adapun kesalahan yang biasa dilakukan para petani semangka yaitu tidak melakukan pembalikan pada buah semangka, sehingga buah yang dihasilkan terkadang terlihat kuning pada satu bagian yang tentunya terlihat kurang menarik bagi konsumen. Dengan pembalikan buah ini, berguna untuk membuat penampakan dari kulit buah semangka tetap sama dan seragam serta tetap terlihat bagus, sehingga konsumen tidak ragu terhadap kualitas buah yang kita hasilkan. 

- Pemupukan Susulan
(Photo pemupukan susulan pada budidaya semangka)
Agar pertumbuhan pada budidaya semangka tetap optimal, maka lakukanlah pemberian pupuk pada tanaman secara berkala sebanyak 5 kali selama budidaya. Pemberian pupk ini wajib diberikan terutama pada masa pertumbuhan (vegetatif) hingga masa produksi buah (generatif) sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan tanaman akan sangat tergantung pada pupuk yang kita diberikan. 

Adapun cara pemberian pupuk susulan ini dapat dilakukan dengan sistem kocor dengan menggunakan dosis yang tepat sesuai dengan tabel rekomendasi pemberian pupuk.
(Photo Tabel dosis pemupukan susulan pada budidaya semangka)
Pemberian pupuk dilakukan sebanyak 5 kali selama masa budidaya semangka mulai dari hari ke 7 HST, 14 HST, 21 HST, 35 HST, hingga >45 HST, dengan menggunakan kombinasi pupuk NPK, KNO3, KCL dan ZA yang dapat dilihat pada tabel dosis pupuk seperti diatas.

- Pengendalian Hama
(Photo jenis hama pada budidaya semangka)

Hama merupakan hewan pengganggu yang dapat mengganggu tanaman budidaya, hama juga menjadi momok yang sangat menjengkelkan bagi petani karena dapat menyebabkan masalah yang cukup serius. Selain hanya memakan daun tanaman, hama juga dapat menjadi vektor pembawa penyakit pada tanaman sehingga menyebabkan tanaman tidak tumbuh secara normal, alhasil para petani akan mendapat kerugian karena hewan pengganggu ini.

Lakukanlah pengendalian sesuai dengan tingkat serangan, lakukan dengan manual menggunakan tangan saja apabila tingkat serangan masih kecil dan jangan langsung menggunakan pertisida karena cara itu tidak efisien. Sedangkan penggunaan pestisida dilakukan apabila tingkat penyerangan hama melebihi ambang batas serangan.


Jenis Hama Yang Menyerang Budidaya semangka

1. Trips
2. Kombang kopsi
3. Kutu Kebul
4. Lalat Buah
5. Oteng-oteng


Ada banyak merk pestisida yang beredar di pasaran, pastikan kamu meminta rekomendasi penggunaan pestisida yang efektif untuk menanggulangi hama tersebut. Lakukan secara benar dengan menerapkan sistem 4T, yaitu Tepat guna, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat dosis.

(Photo tabel rekomendasi bahan pestisida untuk pengendalian hama budidaya semangka)

- Penanganan Penyakit
(Photo jenis penyakit pada budidaya semangka)
Lakukan juga beberapa cara penanggulangan secara tepat pada penyakit pada tanaman semangka yang dapat saja ditularkan melalui benih, vektor hama, bakteri, virus dan lainnya. Bila perlu gunakan pestisida untuk menanggulangi penyakit pada semangka, gunakan sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh produsen produk pestisida tersebut.

Beberapa Penyakit Pada semangka


1. Antraknosa

2. Bercak Daun
3. Layu Fusarium
4. Embun tepung

- Pemanenan
(Photo cara panen semangka)
Tanaman semangka sudah dapat dipanen pada umur 55-60 hari setelah tanam, namun dapat juga berbeda tergantung farietas semangkanya. Adapun tanda umum dari tanaman semangka yang telah siap panen yaitu ditandai dengan tanaman yang sudah mulai melayu dan mengering dengang buah yang sudah dalam ukuran maksimal, cara memanennya cukup mudah yaitu dengan cara memutik tangkai buah dengan tangan ataupun dengan gunting, selanjutnya letakkan pada tempat yang teduh.

Bagaimana? Cukup Mudah Bukan?...


SHARE THIS

Author:

Mari berbagi pengetahuan penting dan unik lainnya yang ada dibumi ini.

0 komentar: