Kamis, 31 Januari 2019

Cara Budidaya Kentang LENGKAP DENGAN DOKUMENTASI PHOTO

Kentang, atau dengan dengan nama latin (Solanum tuberosum L.merupakan komoditi pangan dari suku umbi-umbian (Solanaceae).

Tanaman kentang ini, merupakan tanaman Herba (tanaman pendek yang tidak berkayu)  serta termasuk kedalam golongan tanaman semusim yang sangat cocok tumbuh pada wilayah beriklim tropis seperti Indinesia, terutama dataran tinggi dengan ketinggian berkisar 1600-3000 Mdpl.

Memiliki karakteristik berbatang pendek dengan daun berwarna hijau, bunga sempurna yang tersusun majemuk, memiliki umbi yang berada didalam tanah dengan bentuk bulat hingga lonjong.

Pemanfaatan kentang secara umum diketahui cukuplah besar, mulai dari konsumsi rumah tangga, industri bahkan dapat menuju pasar ekspor hal ini tidaklah terlalu berlebihan karena di beberapa negara maju di Eropa juga menggunakan kentang sebagai bahan makanan pokok mereka. 

Kandungan gizi pada kentang juga banyak yang diantaranya ada kadungan protein, karbohidrat, karotenoid, polifenol, asam folat, vitamin (A, B, dan C), mineral (Kalsium, zinc, magnesium, potassium, zat besi, fosfor dan cholin).

Kebutuhan buah kentang ini dipasaran cukup tinggi, karena ada banyak sekali olahan yang dapat dihasilkan dari tanaman ini, jadi tak heran jika kentang menjadi salah satu komoditas hortikultura unggulan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Peningkatan harus terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan kentang dipasar, terutama dalam hal peningkatan kualitas dan kuantitas umbi.

Berikut cara budidaya kentang mulai dari tahap pembibitan hingga pemanenan dilengkapi dengan photo yang akan memudahkan kamu dalam memahaminya.


Sebelum melakukan penanaman, kota terlebih dahulu harus menentukan farietas tanaman, waktu dan lokasi tanam karena hal ini juga menjadi kunci keberhasilan dalam menetukan hasil produktifitas tanaman kentang ini. 


Gunakanlah bibit yang bersertifikat dengan produktifitas yang tinggi serta tahan terhadap beberapa hama penyakit yang kemungkinan akan menyerang selama budidaya, sesuaikan juga benih tanaman dengan letak geografis tempat budidaya apakah itu untuk dataran rendah - menengah - tinggi. 


1. Tahap Persiapan Lahan

- Penggemburan Tanah
(Photo tahap penggemburan tanah pada budidaya kentang)
Tanaman kentang ini pada dasarnya membutuhkan kondisi tanah yang subur berguna untuk mempermudah dalam perkembangan umbi didalam tanah, sehingga pada saat panen umbi tiba maka hasil yang didapatkan juga maksimal,  

Maka dari itu perlu dilakukan penggemburan tanah untuk membantu memperbaiki kondisi tanah yang akan digunakan untuk budidaya kentang ini. Penggemburan dapat dilakukan dengan cara menggunakan cangkul, traktor dan mesin lainnya sesuai dengan keinginan pemilik usaha.

- Pembuatan Bedengan

(Photo tahap pembuatan bedengan pada budidaya kentang)
Pembuatan bedengan dapat dilakukan sesaat setelah dilakukannya penggemburan tanah yaitu dengan menggunakan cangkul. Sesuaikan pula ukuran bedengan dengan jenis tanaman yang akan ditanam.

Pada budidaya kentang, dapat menggunakan ukuran dengan lebar bedengan 70 cm, jarak antar bedengan 40 cm, dan tinggi 30 cm, sedangkan untuk panjang bedengan tanaman bunga kentang dapat disesuaikan dengan keinginan kita karena tidak ada patokan untuk panjang dari bedengan, jadi anda bebas ber kreasi ya.

- Pengapuran

(Photo tahap pengapuran tanah pada budidaya kentang)
Pemberian kapur/dolomit pada bedengan dilakukan setelah pembuatan bedengan selesai dibuat, hal ini berguna untuk menetralkan ph dari tanah karena tanaman budidaya secara umum menyukai pH tanah yang netral dan tidak terlalu asam yaitu dengan pH sekitar 6-7. Dilakukan dengan cara menaburkan pada permukaan atas bedengan sesuai dengan kebutuhan kapur yang diperlukan. 

Adapun alat yang digunakan untung mengecek pH pada tanah yaitu dapat menggunakan alat pH meter yang lebih akurat, alat ini dapat dibeli di toko pertanian dan hidroponik.

(Photo tabel rekomendasi kebutuhan kapur)
Fungsi dari pemberian kapur adalah untuk menetralkan pH dari tanah hingga pH tersebut ideal bagi tanaman yang kita budidayakan, adapun cara menentukan kebutuhan kapur yang kita berikan adalah dengan melihat tabel rekomendasi kebutuhan kapur.

Setelah pemberian kapur selesai, ada baiknya bendengan tersebut didiamkan selama 7-10 hari terlebih dahulu untuk proses penetralan pH tanah, untuk kemudian dapat lanjut pada tahap selanjutnya.

- Pemberian Pupuk Organik/Kompos 
(Photo tahap pemberian pupuk dasaran organik pada budidaya kentang)
Pemberian pupuk organik diberikan pada bedengan pertanaman kentang yaitu dibutuhkan sebanyak 20 ton/ha atau 1 kg per tanaman, diberikan pada sepanjang larik tengah berdengan, berguna sebagai pupuk dasaran dan untuk memperbaiki tekstur dari tanah sehingga tanah lebih subur.

- Pembuatan Lubang Tanam 
(Photo tahap pelubangan tanah pada budidaya kentang)
Buatlah lubang tanam kentang dengan jarak 20-25 cm dengan kedalaman sekitar 8 cm, menggunakan alat bantu bernama tugal atau semacamnya yang mengikuti garis lurus pada bedengan tersebut.

2. Tahap Pemilihan Bibit

Pada tahap ini kamu harus memilih bibit tanaman kentang yang berkualitas dan sehat. Adapun ciri-ciri fisik dari bibit kentang yang baik adalah bersih tidak busuk berbentuk bulat seperti telur bebek/ayam dengan berat 30-80 gram, telah memiliki tunas 2- 3 cm atau sudah memiliki jumlah tunas mencapai 3-5 tunas/ 1 bibit.
(Photo tahap pemilihan bibit kentang)
3. Tahap Pemindahan Tanam
(Photo tahap penanaman bibit kentang)
Lakukan penanaman bibit kendang setidaknya 7-10 hari setelah pengolahan tanah selesai, waktu tersebut berguna untuk proses kimiawi didalam tanah hingga selesai, hingga akhirnya tanah sudah cocok untuk  ditanami oleh tanaman.

Lakukan penanaman pada waktu yang kira-kira tidak panas dan terkena cahaya matahari secara langsung yaitu pada sore hari, berguna agar bibit kentang tidak stres saat mengalami pemindahan ke lahan yang akhirnya akan menyebabkan bibit kentang layu dan mati

Selanjutnya lakukan penanaman kentang, namun disini penanaman tidak boleh terlalu dalam karena akan menyebabkan tunas sulit untuk menembus permukaan tanah, cukup dengan kedalaman 8 cm saja. Letakkan bibit kentang tersebut pada setiap lubang yang telah diabuat, dimana setiap lubangnya diisi 1 bibit saja, pastikan juga ujung tunas  kentang mengarah keatas permukaan tanah.

Selanjutnya tutup kembali lubang yang telah berisi biit kentang dengan tanah secukupnya.

4. Tahap Perawatan

- Penyiangan Gulma
(Photo tahap penyiangan gulma pada budidaya kentang)
Penyiangan/pembersihan gulma ini harus dilakukan secara rutin  selama masa budidaya kentang minimal 1 atau 2 kali dalam seminggu. Gulma pada budidaya ini harus dibersihkan, karena keberadaan gulma akan dapat menyebabkan masalah serius pada budidaya tanaman termasuk kentang, mulai dari pesaing unsur hara, air, dapat menghasilkan racun alellopati, dan juga dapat menjadi vektor/inang hama dan penyakit pada kentang.

Pembersihan gulma pada budidaya kentang dapat dilakukan dengan cara manual dengan tangan, lakukanlah secara hati-hati pada area perakaran 
kentang.

 - Pemupukan Susulan
(Photo tahap pemupukan susualan pada budidaya kentang)
Untuk menghasilkan umbi kentang yang optimal, maka berikanlah pemupukan susulan pada kentang dengan pupuk yang digunakan adalah Urea: 500 kg/ha, Za: 150 kg/ha, Kcl: 100 kg/ha, dan Sp36: 400 kg/ha. Diberikan dalam rentang waktu selama 20 hari sekali.

- Pembuangan Bunga Kentang
(Photo tahap pembuangan bunga pada budidaya kentang)
Perlu kamu ketahui juga, bahwa bunga yang muncul selama budidaya kentang haruslah selalu dibuang, karena kehadiran bunga ini tidak akan memberikan keuntungan pada kita, hanyalah merugikan karena akan memperlambat pembesaran umbi kentang. 

- Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama merupakan hewan pengganggu yang dapat mengganggu tanaman budidaya, hama juga menjadi momok yang sangat menjengkelkan bagi petani karena dapat menyebabkan masalah yang cukup serius. Selain hanya memakan daun tanaman, hama juga dapat menjadi vektor pembawa penyakit pada tanaman sehingga menyebabkan tanaman tidak tumbuh secara normal, alhasil para petani akan mendapat kerugian karena hewan pengganggu ini.

Lakukanlah pengendalian sesuai dengan tingkat serangan, lakukan dengan manual menggunakan tangan saja apabila tingkat serangan masih kecil dan jangan langsung menggunakan pertisida karena cara itu tidak efisien. Sedangkan penggunaan pestisida dilakukan apabila tingkat penyerangan hama melebihi ambang batas serangan.
(Photo tabel rekomendasi pestisida untuk hama pada budidaya kentang)
Jenis Hama Yang Menyerang Budidaya kentang

- Ulat Grayak
- Trips sp
(Photo tabel rekomendasi pestisida untuk penyakit pada budidaya kentang)
Jenis Penyakit Yang Menyerang Budidaya kentang

- Busuk Umbi
- Busuk Daun
- Penyakit Layu Bakteri

5. Tahap Pemanenan
(Photo tahap pemanenan umbi kentang)
Pada umumnya umbi kentang sudah dapat dipanen setelah kentang umur 85 Hari setelah tanam, atau ditandai dengan warna daun yang dari hijau berubah agak pudar kemudian mengering secara serentak, nah itu dapat juga dijadikan patoka untuk pemanenan kentang, dan janganlah lakukan pemanenan kentang pada saat kentang masih belum terlalu tua karena akan mempengaruhi harga jual yang berbeda.

Bagaimana? Cukup mudah bukan?...

SHARE THIS

Author:

Mari berbagi pengetahuan penting dan unik lainnya yang ada dibumi ini.

0 komentar: