Kubis Cepat Besar dan Terhindar dan Serangan Penyakit
Kenapa EM-4?
Dengan aplikasi EM-4 pada tanaman kubis, membuat tanaman sayuran ini tumbuh subur pada lahan, sehat dengan buah yang besar. Dan satu hektar lahan, dapat memanen sayuran kubis rata-rata diatas 5o ton setelah 80 hari tanam. “Berkat teknologi EM-4, berat kubis maksimal, tanaman sehat, ini keuntungan tak ternilai buat saya,” ungkap Hendro yang memperoleh keuntungan bersih hingga Rp 15-juta tiap kali panen.
Meski masih berusia muda, Hendro (30) warga Prajenan, Mertoyudon Magelang sukses mengembangkan kubis organik (Brassica Olercicea). Melalui tangan dinginnya, tanaman kubis dapat tumbuh pada lahan kritis. Hebatnya, kubis jenis O-S cross yang ia budidayakan dapat mencapai 2,65 kg/batang. “Berat kubis tersebut, lebih berat dan kubis hasil budidaya menggunakan pupuk kimia, rata-rata beratnya hanya mencapai 2 kg/batang,”terangnya bangga.
Sebanyak 50 ton kubis dapat ia panen dan 1 hektar lahan, hasil tersebut tak lepas dan peran pupuk organik cair EM-4 yang ia aplikasikan pada lahan.” Lahan pertanian ¡ni sebenarnya sangat kritis, tidak subur, berbagai pupuk sudah saya coba namun hasilnya nihil, akhirnya saya gunakan teknologi EM-4, lahan kembali subur, tanaman apa saja dapat tumbuh, termasuk kol atau kubis, “terang pria lulusan STM Pertanian Magelang, Jawa Tengah.
Aplikasi EM-4
Menurut Hendro, EM-4 pada budidya kubis dilakukan sejak pengolahan tanah hingga menjelang panen. Sebelum pengolahan tanah, lahan diberikan pupuk bokashi sebanyak 12 ton hasil fermentasi kotoran ternak, jerami, dedak dan EM-4. Kemudian dibiarkan seminggu, hal tersebut dilakukan untuk memaksimalkan kinerja EM-4 yang kaya mikroorganisme dalam mengembalikan kesuburan tanah. Selanjutnya, lahan diolah dan dibuat bedengan. Benih ditanam pada bedengan, jarak tanam yang ia gunakan adalah 60x50 cm. Sebanyak 300 gram benih diperlukan untuk 1 hektar lahan. Pemupukan susulan dilakukan setelah tanaman berumur 28 hari, melalui pembenian bokashi dengan dosis 0.5 kg per tanaman.
Pestisida Organik
Mulsa juga ia aplikasikan untuk mengurangi serangan hama dan penyakit, seperti ulat plutella (PIuteIIa Xylostellci L.), ulat croci (Crocidolomia Binotalis Zeller), ulat tanah (Agrotis Ipsilon Hufn), kutu daun (Aphis Brassicae), dan orong-orong, Namun, fungsinya kurang maksimal. Masih banyak tanaman terkena hama. EM-4 kembali menjadi solusinya, bahan rempah rempah difermentasi EM-4 dan diolah Hendro sebagai pupuk organik. “Penyemprotan pestisida organik dilakukan setiap minggu sekali, Alhamdulillah perlahan serangan hama berkurang dan berangsur angsur tanaman sehat, pembuatan pestisida organik cukup mudah dan biaya dikeluarkan juga relatif murah, “jelas Hendro. Pestisida organik EM-4, diakuinya cukup handal mengatasi hama penyakit, ia tidak harus menggunakan secara terus menerus, hanya secukupnya saja.
0 komentar: