Terlihat Muda
Dokter terlihat lebih muda dibandingkan saat terakhir kali kita bertemu,” ujar pasien Dr dr I Made Jawi MKes, dokter di Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Ucapan sang pasien yang datang ke tempat praktik Jawi pada medio 2013 itu membuat Jawi tersipu malu sekaligus bangga. Sejak 2010, Jawi rutin mengonsumsi segelas jus ubijalar ungu setiap hari, Ia memperoleh jus itu dan Prof Dr Ir Dewa Ngurah Suprapta MSc, rekan Jawi di Universitas Udayana, Bali, yang memproduksi jus.
Semula tujuan Jawi mengonsumsi sari umbi Ipomoea batatas itu sekadar untuk menjaga kesehatan tubuh. “Tidak menyangka efeknya bisa membuat awet muda,” kata pengajan di Fakultas Kedoktenan Universitas Udayana, Denpasar, Provinsi Bali, itu. Sebelum konsumsi jus, kulit Jawi benkeriput termakan usia. ‘Setelah 3 bulan konsumsi, keriput ¡tu berangsur-angsur hilang,” ujar pria 55 tahun kelahiran Ubud, Bali ¡tu.
Antioksidan
Saat Trubus menjumpai Jawi pada Februari 2014, ia memang terlihat Iebih muda daripada usia sebenarnya. “Untuk mengetahui khasiatnya, Anda harus mencoba sendiri,” ujar Jawi yang seringkali disangka berumur 40 tahun ¡tu. Padahal, saat ini ¡a berumur 55 tahun ¡tu. Keriput yang dialami Jawi merupakan bagian dari proses penuaan di tubuh. Namun, sering kali penuaan berlangsung lebih cepat akibat polusi udara, aktivitas fisik berat, dan paparan sinar matahari. Ketiganya menyebabkan stres oksidatif yang menjadi biang kerok penuaan dini. Menurut Prof Dr dr J Alex Pangkahila MSc SpAnd FSS AIFO, ketiga faktor ¡tu menguras oksigen di tubuh. Kadar oksigen di tubuh hanya 2—5% dan itu untik metabolisme,” ujar Alex. Susutnya oksigen mengakibatkan peningkatan radikal bebas di tubuh dan merusak sel-sel tubuh, termasuk sel kulit.
Riset dan Penelitian
Zat yang dapat memecah rantai radikal bebas di tubuh adalah antioksidan. Salah satu jenis antioksidan adalah antosianin yang banyak terdapat dalam ubijalar ungu. Itu yang menjadi dasar riset I Made Jawi dan Dewa Suprapta pada 2008. Mereka meneliti khasiat ubi jalar ungu untuk mencegah stres oksidatif. Mencit uji maupun kontrol mendapat latihan fisik berat sehingga mengalami stres oksidatif, kelelahan, dan kerusakan jaringan.
Aktivitas berat menyebabkan kelompok mencit mengalami kenaikan kadar malondialdehid (MDA) indikator radikal bebas—di darah, hati, jantung, dan usus. Kenaikan MDA kelompok mencit yang mendapat asupan ekstrak ubijalar ungu lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. “Penelitian sebelumnya memaparkan ekstrak jus ubijalar ungu mampu menurunkan MDA lebih balk daripada vitamin E,” kata Suprapta.
Pada riseti Jawi dan Suprapta memakai ubi jalar ungu berkadar antosianin 210 mg/100 gram. Semakin tinggi antosianin, semakin baik kemampuan menurunkan MDA,” ujar Suprapta. Riset lain oleh Meilisa Fitriani dan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia pada 2012 memperlihatkan kemampuan ekstrak ubi jalar ungu sebagai sumber antioksidan. Meilisa membuat formulasi gel anti penuaan dini untuk dioleskan di kulit Efek pengolesan itu kulit hewan uji menjadi lebih mulus. Penelitian itu juga membuktikan antioksidan dalam gel ubijalar ungu stabil dalam suhu rendah antara 4±6°C.
Mulus
Antioksidan dalam ubi jalar ungu memang terbukti menghambat proses penuaan sehingga kulit menjadi segar “Saya berusaha menciptakan produk inovatif berbaban ubi jalar ungu,’ ujar Prof Dr Ir Dewa Ngurah Supra pta MSc.
Penuaan Din dan cerah, itu pula yang dialami Intan Mayadewi di Denpasar, Bali. Pengajar kursus musik itu kini merasakan wajahnya lebih bersih dan bersinar meski tanpa riasan wajah. Wajah saya sebelumnya sering berjerawat dan berkomedo,” ujar perempuan 24 tahun itu yang kerap merasa minder ketika jerawatnya muncul.
Menurut Dr dr Anak Agung Gede Putra Wiraguna SpKK di Denpasar, proses penuaan mulai terjadi usia 20 tahun. “Polusi udara menjadi faktor penting saat ini yang memicu penuaan,” ujar Wiraguna. La menyarankan konsumsi ubi jalar ungu sedini mungkin sebelum muncul masalah di kulit. “Ubijalar ungu hanya mencegah penambahan keriput,” ujar ayah 2 anak itu. Dokter spesialis kulit dan kelamin itu menyarankan 80% pasiennya yang didominasi kaum hawa untuk rutin mengonsumsi ubi jalar ungu.
“Seluruh pasien memberikan tanggapan positif setelah 1 bulan konsumsi,” kata Wiraguna. Bahkan pasien di atas umur 40 tahun merasakan" kata Wiraguna. Bahkan pasien diatas 40 tahun hasil Iebih memuaskan, kulit terasa kencang. Konsepnya cantik di usianya. bukan kembali muda,” ujar doktor pertama antiaging di Indonesia itu. Menurut Wiraguna, umur makhluk hidup terdiri atas umur usia kronologis dan umur fisiologis. Usia kronologis merupakan perhitungan umur berdasarkan tahun kelahiran. Sementara umur fisiologis berdasarkan fungsi organ tubuh.
Salah satu cara mengontrol penuaan umur fisiologis yaitu dengan sulih hormon. Namun, biayanya mahal sehingga jarang dilakukan. Konsumsi jus ubi jalar ungu bisa menjadi solusi mudah dan murat penghambat penuaan umur fisiologis itu (Rizky Fadhilah)
0 komentar: