Rabu, 12 September 2018

Peningkatan Produksi Dengan Budidaya Tomat Organik

Teknologi 
Tingkatkan
Produksi Tomat

Diantara tanaman sayur-saran yang mudah dibudidayakan adalah tomat. Tanarnan tomat adalah komoditas hortikultura yang sangat penting tetapi produksinya baik secara kualitas maupun kuantitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain karena tanah yang keras, miskin unsur hara, pemupukan tidak berimbang, serangan hama dan penyakit, pengaruh cuaca dan Iklim, dan lain-lain.

Lalu bagaimana agar tanaman tomat bisa subur dengan hasil produksi yang berlimpah? Jawabannya adalah, beralihlah ke pertanian organik dengan menunakan teknologi EM-4.

Pertanian organik berteknologi EM-4 merupakan suatu sistem yang dalam implementasinya lebih mendahulukan kesehatan tanah. Di tanah yang sehat akan tumbuh sayuran yang sehat Tanah yang sehat haruslah tidak mengandung bahan berbahaya termasuk di dalamnya pupuk dan pestisida kimia sintetis. Selain itu, pertanian organik dengan teknologi EM-4 bertujuan menciptakan keseimbangan ekologi sehingga kesehatan tanah dapat terjaga. Perlakuan organik merupakan tindakan proaktif terhadap kerusakan lingkungan.

Sejak Tono (42) seorang petani Desa Tenggamus Lampung ini kmenggunakan teknologi EM-4 untuk tanaman tomatnya, hasil produksinya selalu meningkat Buah tomatnya lebih banyak dan besar-besar. Menurutnya, ia tertarik menunakan teknologi EM-4 karena mudah penggunaannya serta harganya murah dengan hasil produksi yang membanggakan.

Dan hasil panennya sama menanam tomat penggunaan pupuk Bokashi yang difermentasi dengan EM-4, menunjukan tingkat kesuburan dan daya tahan tanaman tomat yang tinggi terhadap hama dan serangan penyakit dlbandingkan dengan tanaman sayuran yang tidak menggunakan pupuk Bokasi atau menggunakan pupuk sintesìs.

Sedang cara pemberian pupuk Bokasi yang dilakukan Tono adalah, sebelum dibajak, lahan diberikan 10 ton Bokashi per hiektar secara merata. dan ditutup dengan tanah. Sedang untuk perawatan (pertumbuhan) setiap dua minggu sekali tanaman tomat disemprot atau dìkocor dengan EM-4 yang sudah difermentasi sebanyak 250 cc EM yang sudah diencerkan dengan dosis pengenceran, 1 liter EM-4 ditambah 1 liter molase ditambah 100 liter air. Hal ini untuk menaga kesuburan dan meningkatkan daya tahan terhadap hama dan penyakit.

Jadi tandas Tono, pengaruh penggaan EM-4 untuk tanaman sayur sangat berpengaruh pada produktifitas pertanian sehingga para petani bisa menikmati hasil yang maksimal dengan biaya yang relatif murah. ‘Dalam waktu 3 bulan atau 90-100 hari setelah tanam, tanaman tomat sudah bisa dipanen dengan hasil yang cukup memuaskan. Daunnya lebih lebar, warna daunnya lebih hijau dan segar dan tahan
terhadap penyakit, serta terbebas dari busuk buah. Sedang tanaman tomat yang siap panen, kulit buah berubah dan warna hijau menjadi kekuning-kuningan. bagian tepi daun tua mengering, batang menguning, dan buah tomat besar dan segar "katanya.

Dan hasil tersebut dapat diketahui perlakukan Bokashi yang difermentasi dengan EM-4 memberikan hasil tertinggi untuk komponen pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun, Hal ini disebabkan karena adanya kandungan N (Nitrogen) yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakukan lainnya (tanpa Bokashi). Hal ini sesuai dengan teori bahwa unsur Nitrogen yang banyak akan menyebabkan pertumbuhan vegetatïf belangsung cepat. Memang EM-4 dapat memacu pertumbuhan tanaman dengan mengeluarkan zat pengatur tumbuh,”katanya.

Jadi tunggu apa lagp. Mau sayurannya subur dan bebas hama serta aman dl komsumsi maka mulailah menerapkan sistem pertanian organik dengan bahan-bahan yang alami dan aman untuk dikonsumsi manusia.


SHARE THIS

Author:

Mari berbagi pengetahuan penting dan unik lainnya yang ada dibumi ini.

0 komentar: