Penggunaan pupuk mikro dan KNO3dapat membantu meningkatkan rasa manis pada melon.
Selain tampilan (kesempurnaan bentuk buah), kualitas melon juga dinilai dari citarasa daging buahnya. Semakin manis, maka melon makin dianggap berkualitas. Namun, ada kalanya hasil panen yang didapat, tingkat kemanisannya tidak mencapai potensi suatu varietas melon yang digunakan. Lalu, bagaimana agar melon bisa manis, atau bahkan bertambah manis?
KNO3 dan Pupuk Mikro
Kunci utama kemanisan melon adalah pada aplikasi pemupukan susulan. Selain pupuk NPK, ada baiknya ditambahkan pupuk KNO3 (Kalium nitrat) yang kaya unsur K dan N. Pupuk ini diketahui berperan dalam proses metabolisme karbohidrat tanaman, kandungan karbohidrat memberikan rasa manis pada buah.
“Saya pakai KNO3 mulai usia 20 HST, dengan jadwal selang 2 minggu, sampai usia 50 HST. Dosisnya 1 sendok makan, dan ditabur pada lubang yang dibuat dekat tanaman,” ujar Japri petani asal Mataram, NTB berbagi tips menggunakan pupuk KNO3.
Sementara Ning Suhartati, di Pekalongan, Jateng, mengaplikasikan pupuk KNO3 dengan cara dikocor. Dosisnya, ½ kg KNO3 dilarutkan 20 liter air, lalu diberikan 250 ml per tanaman. Jadwal pemberiannya, 2 minggu sekali, sejak pemberian pertanam pada usia 45 HST.
Selain itu, juga disarankan menggunakan pupuk mikro. Salah satu unsur mikro yang berperan mengatrol kemanisan adalah Magnesium (Mg). Unsur ini berfungsi membentuk klorofil sehingga fotosintesis berjalan maksimal. Proses fotosintesis menghasilkan glukosa (zat gula) dan pati (zat tepung).
Di pasaran, produk pupuk mikro Mg ada yang berbentuk tunggal, ada pula yang disatukan dengan unsur mikro lain (misal Boron, Kalsium, dll) dalam bentuk pupuk daun. Pemberian pupuk mikro lengkap lebih dianjurkan dan diberikan setiap 10 hari setelah usia 20 HST.
“Saya gunakan 2cc per liter air tiap 2 minggu, ukuran buah lebih besar, rasa lebih manis. Selain itu net lebih cepat terbentuk dan rapat,” Sutekno, petani melon di Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalsel bertestimoni.
Awas Pecah
Sebagai rambu, penggunaan KNO3dan pupuk mikro, sebaiknya dihentikan minimal 5-7 hari sebelum panen. Pasalnya, menurut pengalaman Andi Yunardi, jika seminggu sebelum panen masih diaplikasi, mutu panen malah akan turun.
“Kalau semprot, lalu dua hari kemudian panen, itu fermentasinya belum selesai, akhirnya kulit terlihat memar, dan briks (tingkat kemanisan) bisa turun, karena fermentasi memicu bakteri alami didaging buah, bakteri itu perlu gula untuk hidup, gula yang ada dibuah yang dimakan, akhirnya buah jadi tidak manis,” pengusaha melon asal Jakarta ini menganalisa.
Selain itu menurut Andy, melon yang manis rawan pecah. Karena itu, sangat perlu diperhatikan waktu panen yang tepat. “Kalau saya jika tanam pada musim kemarau, umur 62-63 HST panennya, tapi kalau di musim penghujan, panen pada usia 66-67 HST. Yang terpenting harus sering dipantau untuk menentukan hari panen yang tepat sebelum pecah,” ujar Andy yang bermitra dengan petani melon di Riau, Lampung, Banten, dan Jawa Timur ini.
0 komentar: