Selasa, 30 Oktober 2018

Stek Pucuk JABON LEBIH BONGSOR DAN UNGGUL



Jabon Merah
Banyak pekebun menggadang-gadang jabon merah sebagai tanaman kayu unggul. Menurut Nuryanto, pembibit jabon di Nurseri Baraya, Bogor, Jawa Barat, pertumbuhan tinggi jabon merah mencapai 4—6 m dan penambahan diameter 6—8 cm per tahun. Yaya Sutarya, pekebun di Desa Sindangrasa, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menanam 300 pohon kayu samama itu membuktikannya. Ia menanamnya di lahan 1.400 m2 pada Oktober 2012. Kini tinggi pohon-pohon itu 6—8 m dan diameter 10—14 cm. Artinya samara termasuk kayu cepat tumbuh.

Sayang, keunggulan jabon merah itu tidak “gratis”. Pohon jabon merah berbunga pada umur 8—10 tahun. Sudah begitu, pertumbuhan bibit kayu samama itu sangat lambat: bibit asal biji perlu waktu 8 bulan pascasemai untuk mencapai tinggi 20 cm. Sementara jabon putih berbunga pada umur 5—6 tahun. Di persemaian, bibit jabon putih asal biji siap tanam di lahan dalam 2 bulan.

Stek
Untuk memotong waktu, Nuryanto membuat bibit samama asal setek pucuk Dengan cara itu, ia bisa membuat bibit jabon merah tanpa menunggu tanaman berbunga. Menurut Ahmad Riyadi MSi, kepala Seksi Bioteknologi Pertanian, Balai Pengkajian Bioteknologi, Badan Pengembangan dan Pengkajian Teknologi, Serpong, Tangerang Selatan, pertumbuhan bibit jabon merah asal setek pucuk lebih cepat daripada bibit asal biji.

Musababnya sistem perakaran bibit setekan lebih baik lantaran banyak akar semu yang fungsinya mirip akar tunggang Efeknya tanaman mampu menyerap lebih banyak hara sehingga pertumbuhan semakin cepat. Jika jabon merah asal biji panen pada umur 11—12 tahun, maka pohon asal setek pucuk bisa panen pada umur 5—6 tahun. Itu setara umur panen jabon putih asal biji. Pada umur 6 tahun, diameter pohon mencapai 28—35 cm dan tinggí 18—24 m.

Bahan setek pucuk berasal dan tanaman setinggi minimal 1 m alias berumur setahun kalau menggunakan bibit asal biji. Bukan cuma bibit, tanaman dewasa pun bisa menjadi penyedia bakal setek. Calon setekan pun tídak harus dan pucuk batang utama, bisa juga memanfaatkan pucuk cabang dan bekas potongan di batang utama akan muncul 4—8 tunas yang bisa menjadi bahan setek berikutnya. Sementara dan bekas potongan di cabang, muncul 2—4 tunas bakal setek.
Pucuk samama yang digunakan adalah pucuk yang memunculkan daun baru. Potong di batang yang mengeras, bukan batang muda. Pucuk terbaik sebagal eksplan alias bahan setek adalah pucuk dengan daun termuda belum membuka alias masih kuncup. Potong eksplan dengan pisau tajam dan steril untuk mencegah kerusakan di tanaman utama. Panjang eksplan 4—8 cm dan memiliki sedikitnya 2 mata tunas.

Segera rendam eksplan dalam larutan antistres berupa 2 ml vitamin B1 dalam seliter air untuk mencegah layu. Potong daun. sisakan sepertiga untuk mencegah kehilangan cairan, alu rendam kembali dalam larutan antistres. Selanjutnya rendam 10 menit dalam larutan bakterisida dan fungisida lalu tiriskan. Setelah kering, olesi pangkal setek dengan pasta perangsang akar dan biarkan mengering. Selanjutnya tanam batang setek di polibag berisi media tanam. Masukkan polibag dalam sungkup komunal, siram pada pagi dan sore. Jika berhasil, muncul tunas baru 10—14 hari pascapenyetekan. Selain itu, batang kokoh dan tidak goyah ketika ditarik. Pindahkan setek yang berhasil tumbuh ke jaring peneduh berkerapatan 50—65%.
 
Auksin
Media tanam yang digunakan berupa campuran tanah, pasir dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1. Ayak halus tanah dan pasir, campur dengan arang sekam, aduk rata. Isikan dalam polibag berukuran 12 cm x 15 cm setinggi 2 per 3 tinggi polibag. Di atas media, tambahkan lapisan tipis arang sekam untuk menghindari cipratan air dan mempertahankan kelembapan media dengan mencegah penguapan.

Untuk membuat pasta perangsangakar, campurkan 1 bagian cairan perangsang akar yang mengandung auksin dengan 2 bagian bedak. Aduk sampai membentuk pasta. Ada banyak jenis cairan perangsang akar di pasar, pilih yang mengandung auksin. Selang 1—2 pekan dalam jaring, tambahkan 3—5 butir pupuk majemuk. Benamkan butiran pupuk sejauh mungkin dari batang setek. Setelah itu keluarkan dan jaring, biarkan terkena sinar matahari penuh. Umur 3 bulan, bibit asal setek tumbuh setinggi 20—25 cm dan siap pindah lahan.

Enam tahun pascatanam, pohon hasil tancap pucuk itu siap panen. (Roni Kartiman SP, anggota stat Balai Pengkajian Bioteknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)

SHARE THIS

Author:

Mari berbagi pengetahuan penting dan unik lainnya yang ada dibumi ini.

0 komentar: