Siapa bilang memilih hidup dari petani bunga tidak dapat memberi kemapanan. Tidak percaya? Tanyakan saja kepada Muhammad Sodikin, petani asal Sidomulyu, Batu, Malang, Jawa Timur. Dari bertanam krisan, ia mendapat hasil luar biasa dan lebih dari sekedar memenuhi kebutuhan hidup keluarganya mulai dari motor, mobil, serta rumah yang dimilikinya sekarang semuanya adalah hasil dari bertani krisan, bahkan kedepan sodikin berencana akan membangun minimarket yang dana nya bersumber dari bisnis krisan miliknya.
Sodikin berujar,"Bisnis krisan ini karena sangat menjanjkan, karena segi hasil sangat memuaskan, saya berbisnis ini sudah 8 tahun yang lalu mulai dari tahun 2010". Sodikin juga menambahkan, dari lahan 200 m2 yang dimilikinya ia tanami 40.000 krisan, dimana 1 siklus panen dapat menghasilkan sebanyak 34.000 batang, selanjutnya dikemas dalam satuan ikatan yang berisi 10 batang krisan.
Pemanfaatan krisan potong yang beragam, menjadikan permintaan akan bunga bernama lain seruni ini cukup besar sedangkan petani yang mengusahakannya belum banyak, sehingga harga jualnya cukup menarik. Pada tingkat petani, krisan potong dihargai 12.000 -15.000 / ikat yang artinya jika panen 3.400 ikat per siklus, seodikin mengantongi omset Rp 40.000.000 rupiah.
Siklus tanam krisan cukup singkat, yaitu 85-100 hari saja, dimana dalam sekali produksi sodikin mengeluarkan modal 15-20 juta per siklus tanam. Hingga kini, ia sudah menggandeng 10 petani untuk bekerja sama hingga total mencapai 10,5 hektar lahan yang mereka tanami krisan.
Diakhir sesi wawancara kami, Sodikin memberi saran agar merawat tanaman krisan ini secara intensif, hal ini dikarenakan tanaman krisan ini juga memiliki banyak musuh alami yang dapat menggagalkan panen, contohnya saja ada trips, ulat, serta kutu kebul.
0 komentar: