Ubijalar Ungu
Manfaat ubijalar adalah anti hipertensi, kanker, anti penuaan dini, dan anti diabetes mellitus. Yang disebut terakhir bahkan sedang dalam proses uji klinis untuk membuktikan kemujaraban ubijalar ungu menaklukkan penyakit diabetes mellitus. Kencing manis atau diabetes mellitus (DM) salah satu penyakit menakutkan di dunia.
Diabetes memiliki risiko tinggi dan dapat memicu penyakit lainnya,” ujar Prof Dr dr Nyoman Kertia SpPD KR, ahli penyakit dalam di Rumah sakit dr Sardjito, Yogyakarta. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan jumlah penderita diabetes mellitus pada 2013 mencapai 8,5-juta orang. Indonesia berada pada urutan ke-7 sebagai negara dengan penderita diabetes terbanyak di dunia.
Tiga Fase
Selama ini pengobatan yang terkenal ampuh melawan diabetes melitus adalah suntik insulin dan oral antidiabetic (OAD). Sulfonylurea satu jenis OAD mampu meningkatkan kadar insulin tubuh yang masìh memiliki sel beta pankreas penghasil insulin. Kebanyakan orang enggan memilih sulfonylurea karena berefek negatif, yakni berpotensi menimbulkan hipoglikemia atau kadar gula darah anjlok sehingga lebih rendah di bawah batas normal serta gangguan hati.
Berbagai penelitian memperlihatkan pola makan mempengaruhi munculnya diabetes mellitus. Banyak konsumsi buah dan sayur menstimulasi produksi sel beta oleh pankreas yang pada akhirnya mencegah diabetes mellitus,” ujar guru besar Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, itu.
Kadar gula darah juga sangat berkaitan dengan stres oksidatif. Musababnya stres oksidatif membuat nilai malondialdehida atau MDA darah naik sehingga meningkatkan risiko komplikasi penyakit kardiovaskuler alias jantung. Malondialdehida merupakan peroksidasi lipid di dalam tubuh akibat radikal bebas.
Ubijalar ungu
Pangan yang mengandung antosianin seperti ubijalar ungu terbukti menurunkan kadar gula darah. Menurut hasil penelitian Dr dr I Made Jawi M.Kes dan rekan dari Universitas Udayana, Denpasar, Bali, antosianin ubijalar ungu (ipomoea batatas) menurunkan glukosa darah. Riset pada 2012 itu dilakukan dengan cara menginduksi mencit dengan streptazacin (STZ) yang merusak sel pankreas, produsen insulin.
Pemberian 2 ml ekstrak umbi ubijalar ungu per hari selama 60 hari menunjukkan hasil memuaskan. Glukosa darah menurun menjadi 100 mg/dl dan semula 178 mg/dl (52,83%) pada hari ke-60. Bagaimana ubijalar ungu mampu meningkatkan kadar insulin? Umbi tanaman kerabat kangkung itu memiliki senyawa aktif antosianin.
Antosianin dapat meningkatkan praduksi insulin serta melindungi sel beta pankreas dari kematian sel. Antosianin mampu mengurangi risiko kemunculan diabetes mellitus,” ujar I Made Jawi yang menggunakan 20 mencit jantan untuk riset itu. Ada 2 jenis antosianin pada sela bojong—sebutan ubijalar ungu di Bali—yang dapat meningkatkan produksi insulin, yakni sianidin-3-glukosa dan delfinidin-3-glukosida. Senyawa tu mujarab mengatasi diabetes mellitus sebagaimana pengalaman Chocarda Istri Dalem (55 tahun). Gula darahnya turun dan semula 360 mg/dl menjadi 230 mg/dl setelah rutin kansumsi jus ubijalar ungu selama 45 hari. Gula darah normal pada manusia yaitu 200 mg/dl. Untuk menurunkan gula darahnya, setiap hari ibu 2 anak itu rutin mengonsumsi segelas jus ubijalar ungu buatan sendiri. Setiap pagi ia rutin mengukus 1 kg ubijalar ungu. Hasil kukusan itu ia blender dan mencampurkannya dengan air dan gula khusus penderita diabetes.
la lantas membagi jus ubijalar ungu menjadi 3 gelas dan diminum pada pukul 07.00, 13.00, dan 18.30. “Saya juga mengurangi konsumsi makan-makanan mengandung gula,” kata perempuan penggemar teh manis itu. Setelah rutin konsumsi jus ubijalar ungu itu, kadar gula Chocorda istri Dalem kembali normal.
Bayangan buruk amputasi pun tak terwujud. Aktivitas antidiabetes tidak hanya diperoleh dan umbi ubijalar ungu, daunnya pun menunjukkan khasiat serupa. Nasdiwaty Daud dari Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, Medan, pada 2013 membuktikan pemberian ekstrak daun ubijalar ungu menurunkan glukosa darah mencit dan semula 300 mg/dl menjadi 100 mg/dI.
Menurut I Made Jawi, antosianin pada ubijalar ungu memang tersebar hampir di seluruh bagian tumbuhan. “Antosianin tertinggi tetap terdapat pada umbi, yaitu 190—230 mg per 100 gram umbi basah,” kata pria kelahiran 31 Desember 1958 itu. (Rizky Fadhilah)
0 komentar: