TUTTORIAL CARA BUDIDAYA SEMANGKA
Pada dasarnya budidaya semangka non biji dan berbiji hampir sama, yg membedakannnya ada pada fase semai dan pengawinan bunganya.
1. PENYEMAIAN
Penyemaian bisa dilakukan secara langsung ke trai semai. Namun jika persentase daya tumbuh yang rendah bisa dilakukan presowing sebelum semai karena semangka non biji mempunyai karakter yg unik. Biji semangka non biji memiliki daya berkecambah yg lemah. Biji semangka non biji lebih rentan terhadap jamur dibandingkan semangka berbiji karena biji semangka non biji disaat semai mengeluarkan sejenis lendir yg mempermudah petumbuhan jamur. Untuk meningkatkan persentase biji yg tumbuh diperlukan perlakuan pre-sowing:
- Media semai : tanah lembab (tidak basah)
- Temperature semai : 28-30 ‘C
- Sebelum semai , benih dilakukan pre-sowing
- Pecahkan sedikit kulit biji dengan pangkal gunting kuku, hati-hati jgn sampai memecahkan isi dalam benih
- Rendam benih di dalam air hangat (37-38 ‘C) selama 1 jam
- Tiriskan benih hingga kering (10 menit)
- Pre-sowing benih di dalam kertas basah selama 2 hari tanpa cahaya matahari langsung (28-30 ‘C)
- Semai benih yg setelah di pre-sowing
2. PENANAMAN
Semangka non biji tidak menyukai cuaca penghujan, hujan yg terus menerus membuat produksi bunga sedikit. Penanaman semangka secara terus menerus di tempat yg sama tidak direkomendasikan, karena persentase tanaman yg akan terserang penyakit akan lebih banyak
- Bibit siap di pindah tanam setelah 8-12 hari setelah semai
- Waktu ideal pindah tanam yaitu di sore hari sebelum matahari terbenam
- pH soil : 6-7 (netral) pengapuran dolomite diperlukan jika tanam terlalu asam
- karena semangka non biji memiliki bunga yg mandul, maka bunga betina harus dikawinkan dengan semangka berbiji sebagai polinatornya. 1 tanaman semangka berbiji bisa mensuplai kebutuhan untuk 10 tanaman semangka non biji
3. PERAWATAN
- Pemupukan:
a. Pupuk kandang diberikan sekali sebagai pupuk dasar. Per tanaman 3 kg.
b. Pupuk dasar : ZA : 30, TSP : 25, KCl : 40, Urea : 15 Total = 110 gr
c. Susulan I : ZA : 10, TSP : 0 : KCl : 10, Urea = 5 Total = 25 gr
d. Susulan II : ZA : 50, TSP : 15 : KCl : 35, Urea = 25 Total = 125 gr
e. Susulan III : ZA : 65, TSP : 0 : KCl : 25, Urea = - Total = 90 gr
f. Susulan IV : ZA : 15, TSP : 0 : KCl : 20, Urea = - Total = 35 gr
g. Total : ZA : 170, TSP : 40 : KCl : 130, Urea = 45 Total = 385 gr/tan
- Waktu pemupukan :
a. Pupuk dasar 3 hari sebelum tanam, diaduk rata pada bedengan penanaman, kalau sistim koak diaduk sampai rata pada koakan.
b. Susulan I 7-10 hari setelah pindah tanam diberikan di sisi kiri dan kanan tanaman atau sekitar tanaman (setengah lingkaran) dengan jarak 10-15 cm dari pangkal batang
c. Susulan II 14 hari setelah pupuk susulan I. Diberikan pada bagian depan dari tanaman (arah menjalarnya tanaman) Jarak 20 cm.
d. Susulan III 14 hari setelah pupuk susulan II, diberikan di belakang tanaman (dekat selokan) Jarak 20 cm.
e. Susulan IV 10-14 hari setelah pupuk susulan III. Diberikan di sekitar tanaman. Jarak 20 cm.
Catatan :
Waktu pemberian pupuk sebaiknya setelah melakukan pengairan. Jadi ketika keadaan tanah masih agak basah dan setelah melakukan pemupukan, selanjutnya pupuk ditutup lagi dengan tanah.
Pemupukan di atas adalah untuk tanah berpasir, maka bila digunakan pada tanah jenis lain (agak liat) pupuk dapat diberikan 80-90% dari dosis tersebut.
4. PENYERBUKAN & PEMELIHARAAN
- Suhu penyerbukan : 25 ‘C
- Waktu ideal penyerbukan di pagi hari
- Pengawinan dilakukan manual oleh manusia dengan mengawinkan bunga betina semangka non biji dengan bunga jantan semangka berbiji
- Suhu ideal pembesaran pembuahan temperature : 30 ‘C
- Pelihara buah di posisi 1 meter lebih dari pangkal batang. (2-3 buah/tanaman)
- Hindari kontak langsung buah dengan tanah, gunakan jerami sebagai alas buah
- Waktu panen 60-65 hari setelah tanam.
5. BIAYA DAN POPULASI PER HEKTAR
Estimasi Biaya Penanaman Semangka = Rp 23.000.000 Per Hektar
0 komentar: