Cara memilih
Penampakan luar bisa dijadikan sebagai acuan sederhana dalam menentukan kualitas dari bibit kentang.
Bibit berperan penting dalam menuai keberhasilan usaha tani. Karenanya, penggunaan bibit berkualitas begitu sangat disarankan setiap kali akan bertanam, termasuk juga di dalam budidaya tanaman kentang.
Untuk mendapatkan bibit kentang berkualitas, langkah pertama sudah tentu petani mesti membelinya pada penangkar yang telah bersertifikat. Selain itu, petani bisa juga memesannya melalui Balai Bibit milik pemerintah yang ada di daerah setempat.
Petani pun bisa mendapatkan bibit kentang bermutu dari perusahaan benih. Pasalnya saat ini terdapat perusahaan benih hortikultura yang juga memproduksi bibit umbi kentang, yaitu PT. East West Seed Indonesia.
Ciri Fisik
Bibit berkualitas harus juga sehat. Guna memastikan bibit yang digunakan sehat, petani bisa memeriksanya dengan melihat ciri fisik.
Diutarakan oleh Fanani, petani sekaligus penangkar bibit kentang di Wonosobo, Jawa Tengah, bibit sehat tidak lembek ketika diremas.
“Bila terasa lembek saat diremas, dan terdapat busuk di kulitnya, bisa dipastikan bibit sudah terserang Phitophthora infestans. Cendawan ini merupakan penyebab penyakit busuk daun atau lodoh, yang juga bisa menyerang umbi (bibit),” ujarnya.
Begitu juga bila pada kulit bibit terdapat bintik-bintik menyerupai jerawat, Fanani berkeyakinan, bibit telah terinfeksi Nematoda Sista Kuning.
“Penampakannya itu terlihat seperti kulit yang berjerawat, jadi banyak bintik-bintik, dan biasanya permukaan kulitnya pecah-pecah, seperti bintang pecahannya,” ungkap Fanani mengulas penyakit yang diakibatkan Nematoda Globodera rostochhiensis ini.
Ditempat terpisah Budi Slamet, petani sekaligus penangkar di Pengalengan, Bandung, menambahkan. Menurutnya, bibit yang sehat juga terciri dari kulit yang mulus. Jika pada permukaan kulit bibit terdapat lubang-lubang kecil, bisa jadi bibit tersebut sudah diserang oleh hama.
“Setelah bibit dipanen dan disimpan di dalam gudang, biasanya di gudang banyak terdapat insek mirip kupu-kupu yang rajin bertelur di permukaan bibit, kalau sudah terserang, kulitnya akan berlubang-lubang, sebaiknya jangan menggunakan bibit yang sudah seperti itu kondisinya, “ cetus Budi mengingatkan.
0 komentar: