Kamis, 18 Oktober 2018

Rahasia Agar Kambing dan HASIL SUSU Tidak Bau Prengus








- Bagus Tanpa Prengus Kambing saanen di Ciangsana Farm mampu produksi susu 2—3 liter per hari "Kebersihan menjadi kunci kualitas susu kambing."

Kandang
Kandang kambing seluas 100 m2 di atas lahan 400 m2 di Desa Ciangsana, kecamatan Gunung putri, Kabupaten Bogor, itu berada di tengah pemukiman penduduk. Namun, sejak 4 tahun silam tak satu warga pun mengeluh atas keberadaan peternakan milik Agus Susanto itu. Maklum, Agus rutin membersihkan kandang dan kambing sehingga aroma menyengat akibat kotoran pun sima. Dengan menjaga kebersihan keduanya, kualitas susu kambing yang dihasilkan pun bagus, tanpa prengus atau aroma khas kotoran kambing.

Agus memang mendesain khusus kandang kambingnya. Kandang dibuat panggung. Lantai kandang dicor dan dibuat miring Jarak dasar kandang dengan tanah sekitar 70 cm. Itu memudahkan pekerja membersihkan dan mengumpulkan kotoran sebelum dijual. Agus juga membuat saluran selebar 30 cm di samping kandang sebagai jalur pembuangan air saat pembersihan kandang sehingga tidak ada genangan air.

Menurut Yuni Ermawati dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah, genangan air menjadi tempat berkembangnya bakteri atau virus penyebab penyakit. Sementara Yusi Prasetyowati dan Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, Surabaya, menuturkan sanitasi menghasilkan lingkungan bersih dan mampu mengurangi jumlah agen penyakit hingga 90%.

Mandi
Agus membersihkan kandang dua kali sehari, yaitu pada pukul 07.00 dan 15.00 pada saat pemberian pakan ampas tahu. Caranya, lantai kandang disemprot air hingga  kotoran hilang atau jatuh ke bawah kandang Kotoran kambing itu kemudian dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam karung bervolume 50 kg untuk dijual kepada konsumen seharga Rp6.000 per karung Biasanya dibuat untuk pupuk kebun atau taman. Selain kandang,Agus juga selalu menjaga kebersihan 50 kambing perah miliknya. Setiap minggu peternak kambing perah jenis saanen, sapera, ettawa kaligesing, ettawa senduro, jawa randu, turunan boer, dan british alpine itu memandikan ternaknya.

Setelah kambing keluar dan kandang, Agus mengikatnya di bawah pohon. la lalu memandikan di bawah sinar matahari agar pascamandi tubuh kambing cepat kering “Hati-hati saat membersihkan bagian kepala. usahakan sabun atau sampo tidak terkena mata karena bisa menyebabkan sakit mata.” kata Agus. Bahkan sempat ia mengalami kematian seekor kambing karena kesalahan itu.

Setelah semua tubuh kambing basah lalu cuci bulu dengan sampo agar kotoran dan lemak yang menempel hilang Selanjutnya bilas tubuh kambing hingga sabun atau sampo bersih kemudian tempatkan pada area kering serte dijemur agar bulu serta tubuh kambing segera terbebas dari air. Dengan cara Itu kambing selalu dalam keadaan bersih dan terhindar dan kutu pengganggu.

Kunci Untuk menghasilkan susu berkualitas perhatikan kebersihan dan jenis pakan

Pakan
Agus memberikan pakan 3 kali sehari. Pada pukul 07.00 ayah 3 anak tu memberikan 1—2,5 kg ampas tahu per kambing. Tiga jan kemudian ia berikan 5 karung pakan hijauan—berupa rumput atau dedaunan seperti daun jambu, nangka, mangga, dan daun legum—untuk 50 ekor kambing. Pada tengah han kambing diberi campuran molase (kata lain tetes tebu) dan garam sebagai penambah energi. Sepertiga gayung molase dan tiga butir garam kotak la larutkan ke dalam ember ukuran 40—50 liter air bersih. iatah minum sepuasnya buat kambing Pada pukul 15:00 Agus kembali memberi ampas tahu, sedangkan pada pukul 18:00 pakan berupa hijauan yang jumlahnya sama dengan pagi.

Kualitas Susu Kambing
Untuk menjaga kualitas susu, Agus juga sangat memperhatikan teknik pemerahan. Sebelum memerah, Agus mengelap putting kambing dengan kain bersih yang telah dicelupkan ko dalam air hangat Air hangat berfungsi membersihkan kotoran pada kambing dan juga sebagai perangsang agar susu bisa keluar Iebih banyak. Dengan perawatan seperti itu Agus rata-rata memperoieh 0,6—3 liter susu per ekor per hari. Pemerahan susu dilakukan 2 kali seharl, pagi dan sore hari. Saat Try bus berkunjung pada Maret 2014, dan 50 kambing hanya ada 12 ekor yang produktif. Kebanyakan berada pada fase hamil tua. Dan selusin kambing itu Agus memperoleh rata-rata 12 liter susu per hari.

Susu kambing dijual seharga Rp35.000 per liter ke konsumen yang Iangsung datang ke farm atau bisa juga dlkirim. Artinya, dalam sebulan Agus memperoleh omset sekitar Rp12,6 juta.

Untuk meningkatkan produksi susu, Agus juga melakukan penyilangan. La menyilangkan saanen dan peranakan ettawa (PE) untuk menghasilkan sapera. Menurut Prof Dr I Ketut Sutarna, peniset di Balai Penelitian Ternak, persilangan saanen dan PE merupakan salah satu jalan pintas untuk menlngkatkan produktivitas kambing perah. Saat laktasi pertama, sapera memproduksi 1,3 liter per ekor per hari.
(Lutfy Kurniawanì)


SHARE THIS

Author:

Mari berbagi pengetahuan penting dan unik lainnya yang ada dibumi ini.

0 komentar: