Jumat, 30 November 2018

BENIH CABAI BERKUALITAS Andalan Petani Untuk Atasi ANTRAKOSA


Cepat panen, produktif, dan tahan penyakit. Itulah cabai idaman petani.

Musim panen 2010 berkah bagi Omang Komar. Pekebun di Desa Banyuasih, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat itu meraih keuntungan besar dari cabai yang ia tanam. la membudidayakan 34.000 tanaman di lahan 2 ha yang menghasilkan 1 ton cabai merah besar pada panen ke-24. Panen sebelumnya, ia berhasil memperoleh 1,4 ton.

Total jenderal, Omang mendulang 34 ton buah Capsicum annuum. jika dihitung, setiap tanaman menghasilkan 1 kg cabai. la memperoleh harga Rp20.000—Rp27.000, alias rata-rata Rp23.500 per kg. Minus modal Rp6.000 per tanaman, ayah 2 anak itu meraih laba Rp17.500 per tanaman alias total Rp 595-juta. Kunci keberhasilan Omang adalah penggunaan benih unggul pilar. Pilar diminati pasar lantaran buah besar dengan panjang 17 cm dan diameter 2 cm. Bobot buah rata-rata 19 gram, sementara produksi 0,9—1,6 kg per tanaman.

Panen cepat
Menurut Rizza Fariz Syaukany, spesialis cabai PT East West Seed Indonesia (PT EWSI), produsen benih di Purwakarta, Jawa Barat, selain panen berlimpah, pilar juga tahan layu bakteri Pseudomonas solanacearum dan Phytophthora capsici. Pilar adaptif di dataran menengah sampai tinggi dengan ketinggian 500—1.500 meter di atas permukaan laut (m dpl). Cabai dengan rasa pedas medium ¡tu adaptif di dataran rendah, terutama daerah Kalimantan dan Sulawesi. Cabai besar lain besutan PT EWSI adalah panex. Panex berasal dan kata panen express yang menggambarkan umur panen cepat dan langsung banyak. Panex genjah, panen pada umur 100 hari setelah tanam (hst) di dataran tinggi. Itu 10 hari lebih cepat ketimbang cabai merah lain, yang biasanya panen pada umur 110 hst. Menurut Rizza, kondisi itu menguntungkan ketika harga cabai melonjak tajam. “Petani bisa segera panen sehingga mendapat harga tertinggi,” ujar Rizza. Selain itu panex berbuah serempak. Petani yang biasa memanen cabai hijau cocok menanam panex karena ukuran buah sudah besar saat dipanen muda. Bentuk buah besar dengan panjang 17 cm dan diameter 2 cm. Bobot per buah 22 gram. Jika dipanen sebagai cabai merah, bobot buah total mencapai 0,8—1,5 kg per tanaman. Namun, kalau panen muda sebagai cabai hijau, bobot buah total lebih tinggi, mencapai 2 kg per tanaman.

Selain itu panex tahan simpan selama 5 hari sehingga cocok untuk penginiman jarak sedang. PT EWSI membutuhkan 5—7 tahun untuk menghasilkan vanietas-varietas itu. Wakrimin, manajer produksi PT EWSI, menyebutkan varietas unggul yang dilepas memang dipersiapkan untuk menghadapi cuaca buruk seperti musim hujan. Varietas-varietas itu teruji tahan serangan penyakit, terutama layu bakteri.

Berbagai pilihan
Nun di jember, Provinsi Jawa Timur, PT Benih Citra Asia (PT BCA) juga memproduksi berbagai jenis cabai merah besar yang toleran layu bakteri. Sebut saja mega top yang berasal dari hibrida persilangan. Buah yang dihasilkan cenderung bergelombang dengan ujung tumpul berukuran panjang 15—17 cm dan diameter 2—2,5 cm. Buah berwarna hijau gelap ketika muda dan berubah merah ketika matang. Potensi produksi 1,2—1,6 kg per tanaman. Jagoan baru itu mulai banyak dibudidayakan d Kabupaten Banyuwangi, Blitar, Kediri, dan Malang—semua di Provinsi Jawa Timur.

Adapula balebat yang memiliki potensi hasil 1,5—2 kg per tanaman. Varietas baru itu bersosok tegak dan kokoh. Balebat beradaptasi baik di dataran rendah sampai ketinggian 750 meter di atas permukaan laut. Warna buah hijau saat muda dan merah mengilap setelah matang. Varietas cabai baru produksi PT BCA itu mulai panen pada umur 85 hari setelah tanam. Buah keras dan berdaging tebal.
 
Strategi lain mencegah serangan antraknosa adalah tepat memperlakukan benih agar tumbuh maksimal. Contoh perendaman benih dengan larutan fungisida dan bakterisida dan saat penyemaian guriakan media steril. Menurut Omang media semai yang digunakan sebaiknya campuran antara tanah, pupuk kandang, dan insektisida berbahan aktif karbofuran. Insektisida berfungsi merangsang pertumbuhan akar dan menghadang serangan hama yang terbawa di dalam tanah seperti serangga dan nematoda. Bila tanah berasal dan bekas lahan cabai yang terserang penyakit, maka perlu disterilkan dengan fumigan tanah. Cara lain dengan menyangrai media dalam wajan selama 15 menit, dinginkan, dan media kini siap pakai. Dengan beragam pilihan benih unggul dan perlakuan benih itu, petani tak perlu ragu menanam cabai. Peluang meraup untung tetap terbuka. (Kartika Restu Susilo)

Berikut adalah perbandingan beberapa benih cabai unggul Pilar F1, Panex 100 F1, Mega Top F1, Balebat F1, dan Darmais F1.

Kriteria
Pilar F1
Panex 100 F1
Mega Top F1
Balebat F1
Darmais F1
Bentuk tajuk
Melebar,
tidak terlalu
tinggi
Melebar,
tidak terlalu
tinggi
Tinggi,
kokoh
Tinggi,
kokoh
Tinggi,
kokoh
Umur panen (hst)
110
100
85
85
90
Panjang buah (cm)
19
17
15
16
16
Diameter buah (cm)
1,9
2
1,8
1,5
2
produksi per
tanaman (kg)
0,9—1,5
0,7—1,1
1,2—1,6
1,5—2
1,5—2


SHARE THIS

Author:

Mari berbagi pengetahuan penting dan unik lainnya yang ada dibumi ini.

0 komentar: